Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Sarankan Masyarakat Bengkulu Tak Konsumtif

Warta Ekonomi -

WE Online, Bengkulu - Kepala Perwakilan BI Provinsi Bengkulu, Bambang Himawan, mengungkapkan pihaknya merekomendasikan kepada pemerintah provinsi setempat, untuk mengendalikan konsumsi masyarakat terhadap sejumlah bahan pokok khusus.

"Ini dibutuhkan untuk menekan inflasi, ada beberapa bahan pokok khusus yang biasanya mempengaruhi angka inflasi Bengkulu," kata dia di Bengkulu, Minggu (1/2/2015).

Dia mengatakan, sejumlah bahan pokok kebutuhan sehari-hari masyarakat di Bengkulu, memiliki keterbatasan kuantitas produksi, sementara kebutuhan masyarakat bisa dibilang cukup besar.

"Kalau tidak bisa dikendalikan, ketersediaan bahan pokok tersebut akan kekurangan di pasar, maka daerah kita harus mendatangkan dari provinsi lain, sementara infrastruktur daerah kita untuk distribusi masih kurang memadai," katanya.

Seperti, kata Bambang, hasil produksi komoditas cabai di Bengkulu memiliki keterbatasan, sementara permintaan pasar cukup besar.

"Kita berharap ada program proaktif dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, dan kami dari TPID juga memberikan rekomendasi untuk pengendalian konsumsi sejumlah jenis bahan pokok ini, tidak hanya cabai, ini kita harapkan juga pada kedelai, gula, beras dan beberapa kebutuhan pokok lainnya," ucapnya.

Program pengendalian konsumsi tersebut, katanya, yakni program yang biasanya dianggap remeh, tetapi sebenarnya berdampak cukup besar untuk menekan inflasi. "Ini mencontoh apa yang telah diajarkan dalam setiap agama, yakni berpuasa, namun dalam kategori pengendalian inflasi daerah, bisa dikatakan berpuasa terhadap bahan makanan tertentu," kata Bambang.

Dia mencontohkan, di beberapa daerah menggiatkan program "car free day" hal itu memberikan manfaat, selain pengurangan polusi udara, juga pengurangan konsumsi bahan bakar minyak yang saat ini digunakan secara besar-besaran.

"Program serupa bisa diaplikasikan terhadap puasa bahan makanan tertentu. Mengapa tidak, kita berpuasa sehari tanpa makan cabai, atau komoditas lainnya yang ketersediaannya minim, ini mengurangi risiko inflasi," kata dia.

Selain itu, TPID Bengkulu juga menyarankan kepada pemerintah daerah untuk membuat program pengalihan konsumsi makanan pokok ke makanan alternatif.

"Ini sedikit susah, misalnya orang yang terbiasa makan nasi, susah untuk beralih ke gandum atau jagung, tetapi kalau diprogramkan secara baik, sebagian orang bisa beralih, sehingga masyarakat di Bengkulu tidak bergantung kepada beras semata, ada pemerataan kebutuhan bahan pokok, ada yang konsumsi gandum, jagung dan beras," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: