Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden: Pengaruh Global Menyulitkan

Warta Ekonomi -

WE Online, Bogor - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui kondisi global berpengaruh dan sering menyulitkan berbagai upaya pemerintah dalam melaksanakan berbagai program yang telah ditetapkan.

"Perubahan yang terjadi di setiap negara berpengaruh terhadap negara lain seperti Yunani yang menghadapi masalah utang," kata Presiden Jokowi ketika memberi pengarahan kepada bupati wilayah Jawa dan Maluku di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (13/2/2015).

Presiden menyebutkan kondisi di Yunani berpengaruh ke negara-negara lain termasuk Indonesia. "Dampaknya ke pelemahan rupiah, ringgit Malaysia. Semua melemah, ini yang sering menyulitkan kita," katanya. Presiden yang mengenakan kemeja batik warna coklat mengatakan dampak negatif global dapat diatasi dengan kerja sama dan koordinasi yang baik antarberbagai pihak.

Presiden juga menyebutkan untuk mengurangi jumlah pengangguran dan kemiskinan, maka pertumbuhan ekonomi harus terus didorong untuk naik.

"Pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya 5,1 persen, kalau ingin mengurangi pengangguran dan kemiskinan pertumbuhan harus dinaikkan, tidak ada jalan lain pertumbuhan ekonomi harus didorong agar naik, naik dan naik," kata Presiden Jokowi.

Hadir juga dalam acara itu Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mengenakan kemeja batik warna kemerahan bercampur kebiruan. Gubernur seluruh wilayah Jawa juga tampak hadir dalam acara itu. Menurut Presiden, dengan berbagai upaya diharapkan dalam tiga tahun ke depan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai di atas 7,0 persen.

Sejumlah menteri Kabinet Kerja juga tampak hadir seperti Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Wamenkeu Mardiasmo. Pada awal pengarahan Presiden kepada bupati se-Jawa dan Maluku itu, wartawan diperkenankan untuk masuk dalam Ruang Garuda Istana Kepresidenan Bogor tempat pelaksanaan kegiatan itu. Namun kemudian wartawan diminta meninggalkan ruangan karena acara bersifat tertutup untuk media. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: