Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Dorong Peneliti Beri Kontribusi ke Swasembada Pangan

Warta Ekonomi -

WE Online, Mataram - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mendorong para peneliti untuk berkontribusi terhadap program mewujudkan swasembada pangan.

"Kami mendorong para peneliti untuk terus melakukan riset yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, termasuk dalam hal produksi pangan," kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M Nasir usai mengadakan ramah tamah dan dialog dengan civitas akademika Universitas Mataram (Unram), di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (20/2/2015).

Ia mengatakan kontribusi nyata telah ditunjukkan para peneliti Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) melalui riset benih padi yang mampu menghasilkan produksi padi sembilan hingga sepuluh ton per hektare. Menurut Nasir, hasil riset benih padi tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan oleh para petani yang selama ini hanya mampu menghasilkan padi lima hingga tujuh ton per hektare.

"Riset Batan itu luar biasa, produksi padi dari lima hingga tujuh ton bisa menjadi 10 ton per hektare dengan kualitas beras seperti benih padi Rojo Lele yang rasanya pulen," ujarnya.

Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai upaya untuk menggenjot swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan. Upaya yang dilakukan tidak hanya melalui akselerasi dengan cara perbaikan irigasi, distribusi bibit, distribusi pupuk, dan pengadaan alat pertanian, namun juga teknologi terbaru yang dihasilkan melalui riset para peneliti.

Oleh sebab itu, kata Nasir, pihaknya menginginkan agar para peneliti, baik di lembaga penelitian milik pemerintah maupun di perguruan tinggi negeri berinovasi dalam melakukan riset-riset ilmiah, sehingga tidak hanya menjadi laporan yang menumpuk di perpustakaan. "Termasuk Unram, yang merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di kawasan timur Indonesia," ujarnya.

Selain tanaman pangan, kata dia, Unram juga diharapkan terus mengembangkan potensi peternakan sebagai salah satu sumber pangan, terlebih kampus ini telah difungsikan sebagai Pusat Konsorsium Riset Ruminansia Besar (KRRB) untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara (NTB dan Nusa Tenggara Timur), yang masuk dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) koridor V. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: