Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden: 'Feeling' Saya Ada yang 'Bermain' Soal Beras

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai ada pihak yang ingin memanfaatkan situasi alias "bermain" dalam tata niaga beras agar kemudian pemerintah memutuskan membuka keran impor yang akan menguntungkan pihak-pihak tertentu.

"Feeling' saya mengatakan, ini ada juga yang mau bermain, ada yang mau bermain dengan tujuan agar kita impor," kata Presiden Jokowi di sela blusukan ke Pasar Pagi Rawamangun, Jakarta Timur, Jakarta, Sabtu (28/2/2015).

Ia mengatakan selalu ada yang berusaha memanfaatkan situasi saat melihat cadangan beras Bulog saat ini. Namun Jokowi menegaskan kebijakan impor beras tidak akan ditetapkannya karena sebentar lagi Indonesia akan memasuki musim panen. "Saya sampaikan tidak ada impor karena sebentar lagi kita panen," katanya kepada wartawan.

Soal permainan mafia dalam tata niaga beras, Presiden mengakui hal itu terindikasi sejak dahulu. "Dari dulu mesti seperti itu, beri waktu kita untuk mengidentifikasi semuanya. Kalau sudah diidentifikasi ada pidananya ya langsung tangkap. Tegas, harus seperti itu. Ini sudah mengganggu namanya," katanya.

Pada kesempatan itu Presiden mendengarkan keluhan pedagang yang menurut dia memiliki stok cukup namun harga "dipaksa" naik sehingga penjualan pun menurun. Ia mengaku sudah mengecek ke para pedagang dan konsumen secara langsung di pasar tersebut dan mendapati harga beras belum turun meskipun Presiden telah mengecek di Pasar Beras Cipinang seluruhnya harga telah turun.

"Jadi misalnya kayak beras jamu gendong dari Rp10.300 menjadi Rp9.300, sudah turun seribu. Kemudian yang lain juga dari Rp10.600 menjadi Rp9.300, ini yang di Cipinang sudah turun tapi di pasar, saya cek memang belum tapi saya lihat kalau distribusi dari sana sampai sini sudah sampai, saya kira dua hari tiga hari sudah turun sama dengan Cipinang," katanya.

Sementara soal kualitas beras di Bulog, menurut Jokowi hal itu lebih karena manajemen stok di mana gudang memang harus selalu diatur. "Kalau sudah jangan dibiarkan stok itu terlalu lama, kualitasnya pasti turun, selalu diganti, keluarkan ganti yang baru," katanya.

Di pasar itu, Jokowi membeli beras pandanwangi sebanyak 50 kg, selain juga membeli wortel, ikan, singkong, dan buah manggis. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: