Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

10 Wanita 'Pentolan' Teknologi Informasi 2015 (I)

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Dunia teknologi informasi yang lekat dengan stigma maskulinitas, kini telah runtuh. Banyak wanita yang menduduki posisi-posisi penting di perusahaan TI, bahkan perusahaan ternama. Siapa saja mereka?

Bukan zamannya lagi isu pria dan wanita menjadi perdebatan panjang dalam dunia bisnis. Pria tak selamanya mendominasi dunia bisnis, bahkan posisi-posisi strategis dalam perusahaan. Fenomena wanita yang makin banyak merambah posisi-posisi strategis di perusahaan sudah mulai menjadi hal yang lazim. Tak terkecuali pada perusahaan teknologi informasi yang lekat dengan dunia maskulin.

Kini dunia teknologi informasi tak hanya milik pria, tetapi tak lepas juga dari peran para wanita bertangan dingin yang kreatif dan inovatif. Alhasil, sentuhannya dapat membawa perusahaan yang dipimpinnya sukses bersaing di kancah global. Berikut adalah daftar sepuluh wanita paling berpengaruh di dunia teknologi informasi pada 2015.

1. Roxanne Varza

Nama Perusahaan: Microsoft

Jabatan: Start-up Lead

Lahir di San Francisco, Amerika Serikat, Roxanne Varza yang berdarah Persia ini menjadi salah satu ujung tombak Microsoft dalam mengembangkan start-up di Perancis. Wanita lulusan London School of Economics dan UCLA ini mengawali kariernya sebagai editor di Techcrunch dan co-founder dari Girls in Tech yang berkantor di Paris dan London. Kemampuannya dalam menilai serta intuisi tajamnya dalam menentukan start-up yang memiliki masa depan atau tidak, menjadi keunggulan Varza.

2. Lisa Falzone

Nama Perusahaan: Revel System

Jabatan: CEO dan Co-Founder

Memiliki gelar dalam bidang sejarah dari Stanford University tidak menjadi halangan bagi Lisa Falzone untuk mengembangkan kariernya di dunia teknologi informasi. Falzone merupakan CEO dan Co-Founder dari Revel System. Ia berhasil menorehkan sejarah pada perusahaan ini dengan menghasilkan lebih dari US$3,5 juta hanya dalam waktu satu tahun. Revel System sendiri merupakan sebuah perusahaan yang memiliki produk berupa sistem point of sale (POS) yang dapat digunakan oleh berbagai industri, seperti rumah makan dan penjual eceran. POS hasil besutan Revel System menjadi ternama karena aplikasi ini mampu berjalan pada iPad.

3. Virginia Rometty

Nama Perusahaan: IBM

Jabatan: CEO

Virginia Marie Rometty lahir di Chicago, Amerika Serikat, pada 29 Juli 1957. Wanita yang memperoleh gelar di bidang ilmu komputer dan teknik mesin dari Robert R. McCormick School of Engineering and Applied Science ini memiliki pengaruh besar pada dunia teknologi informasi sejak menduduki jabatan CEO di IBM. Tahun 1981, Rometty mengawali kariernya di IBM sebagai systems engineer. Kariernya makin menanjak sejak ia bergabung dengan IBM Consulting Team di tahun 1991. Rometty dikenal sebagai seseorang yang membawa perubahan pada bisnis IBM melalui penjualan cloud computing services dan analisis bisnis.

4. Emily White

Nama Perusahaan: Snapchat

Jabatan: COO

Snapchat Inc. merupakan perusahaan yang mengembangkan aplikasi pesan foto yang bekerja pada sistem iOS dan mulai dirilis pada tahun 2011. Salah satu yang menjadi daya tarik perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat ini ialah kehadiran Emily White sebagai COO. White yang berusia 35 tahun ini merupakan lulusan Vanderbilt University dan memiliki pengalaman berkarier di berbagai perusahaan teknologi. Di antaranya, ia pernah bekerja di Google Inc. dalam tim North American Online Sales and Operations pada tahun 2001. Kini, di Snapchat, White memiliki peran besar dalam memonetisasi aplikasinya untuk keberlangsungan perusahaan.

5. Sheryl Sandberg

Nama Perusahaan: Facebook

Jabatan: COO

Berbicara tentang Facebook, tentunya tak lepas dari orang-orang inovatif yang bekerja di balik layar. Salah satu yang menjadi pusat perhatian adalah Sheryl Kara Sandberg yang merupakan COO dari raksasa media sosial itu. Sandberg lahir di Washington DC pada tahun 1969 dan lulusan Harvard University. Ia mengawali kariernya sebagai konsultan di McKinsey dan pernah juga menduduki posisi Vice President of Global Online Sales and Operations di Google pada tahun 2001 hingga 2008. Pada Maret 2008, Sandberg mulai bekerja untuk Facebook dan menjadi satu-satunya wanita dalam jajaran direksi. Selain sibuk berkarier, ia juga menjadi salah satu pegiat kesetaraan gender, salah satunya seperti yang terlihat dalam buku yang ditulisnya pada tahun 2011 dengan judul Lean In.

Sumber: WE/03/XXVII/2015

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dinda Purnamasari
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: