Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketika IHSG Terdongkrak Optimisme Investor (I)

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Perkembangan pasar saham sangat berkaitan dengan perekonomian suatu negara. Pasar saham Indonesia saat ini sedang berada dalam tren penguatan karena dukungan sentimen dari pemerintah yang fokus pada pembangunan infrastruktur.

Pelaku pasar percaya bahwa aksi pemerintah itu akan menopang laju perekonomian dalam negeri ke depannya sehingga menggiring indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mencatatkan rekor barunya.

Meski dibayangi kebijakan bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) yang akan menaikan suku bunga (fed fund rate) pada tahun 2015, hal itu tidak mengurangi optimisme investor untuk masuk ke pasar saham di Indonesia.

Tren penguatan IHSG sudah terlihat sejak awal perdagangan tahun 2015. Dalam perjalanannya selama 2015 tercatat IHSG sudah 11 kali mencatatkan rekor tertingginya, dimulai pada tanggal 22 Januari 2015 yang berada pada level 5.253,18 poin, yang menembus rekor IHSG sebelumnya pada tanggal 8 September 2014 di level 5.246,48.

Kenaikan IHSG terus berlanjut hingga pada tanggal 26 Februari 2015, IHSG BEI kembali mencatatkan rekor barunya ke level 5.454,80 poin. Pencapaian itu menandakan pelaku pasar saham relatif cukup merespons positif kebijakan-kebijakan yang sedang atau akan dilakukan pemerintah. Selama 2015, kinerja IHSG BEI sudah meningkat sebesar 4,27 persen.

Director of Investment of PT Valbury Asia Asset Management Andreas Yasakasih mengatakan bahwa harapan yang positif terhadap perbaikan infrastruktur di dalam negeri yang membuat IHSG BEI terus mengalami penguatan.

"Efek perbaikan infrastruktur bagi ekonomi akan terasa jangka panjang, orientasi jangka panjang yang positif itu yang menopang kinerja IHSG saat ini dan ke depannya," katanya.

Ia mengatakan bahwa adanya ruang fiskal dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 yang bisa digunakan untuk membangun infrastruktur, seperti waduk, irigasi, jalan tol, pelabuhan, serta bandara, menegaskan tentang sisi positif kebijakan baru seputar subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Pemangkasan subsidi BBM itu dinilai makin meringankan beban anggaran pemerintah. Seiring dengan hal tersebut, Pemerintah juga mendorong para pemodal untuk tidak ragu menginvestasikan dana di Indonesia, baik investasi langsung maupun investasi portofolio.

Dalam APBNP 2015, pemerintah memiliki anggaran untuk belanja infrastruktur sebesar Rp290,3 triliun, atau naik Rp99 triliun dibanding APBN "baseline" 2015 yang mencantumkan Rp191,3 triliun.

Sejalan dengan komitmen pemerintah untuk terus mendorong pembangunan infrastruktur, optimisme pasar pada tahun 2015 pun diperkirakan meningkat. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito menyatakan optimistis pencapaian positif tahun 2014 akan berlanjut pada tahun ini dan berpotensi mencatatkan kinerja lebih tinggi.

Tercatat pada penutupan perdagangan tahun 2014 IHSG BEI ditutup pada level 5.226,947 poin, atau menguat sekitar 22,29 persen dibandingkan penutupan tahun 2013.

"Pada tahun 2015, ekonomi akan kembali pulih dan situasi politik makin kondusif sehingga sentimen positif akan terus mewarnai pergerakan IHSG ke depannya," kata Ito Warsito.

Ia menambahkan bahwa kinerja IHSG pada tahun 2015 juga akan didukung oleh kehadiran lebih banyak emiten baru sehingga akan lebih mendorong likuiditas pasar modal Indonesia. Bursa Efek Indonesia menargetkan sebanyak 32 emiten baru akan tercatat pada tahun 2015.

Target penambahan emiten optimistis akan tercapai oleh BEI seiring dengan diluncurkannya beberapa kebijakan baru yang dikeluarkan, seperti memudahkan perusahaan sektor pertambangan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dalam rangka meraih dana ekspansi.

Selain itu, menurut dia, beberapa perusahaan yang menunda pencatatan pada tahun 2014 akibat kondisi politik yang kurang kondusif saat itu akan mencatatkan sahamnya pada tahun ini. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: