Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Analis: IHSG Rawan Pembalikan Arah

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Pergerakan IHSG di akhir pekan mengakhiri lajunya di zona merah setelah sempat bertengger di zona hijau di awal perdagangan. Tampaknya, aksi profit taking masih mewarnai laju IHSG sehingga hanya bergerak flat cenderung melemah seiring dengan imbas berbalik melemahnya laju bursa global dan beberapa bursa saham di Asia serta penurunan tipis rupiah.

"Laju IHSG pun akan bergantung dari respons pasar terhadap rilis data-data AS dan Eropa yang akan berimbas pada laju bursa saham Asia dan juga IHSG nantinya. Namun demikian, tetap mewaspadai adanya potensi pembalikan arah," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Senin (2/3/2015).

Di sisi lain sempat adanya aksi beli, terutama dari investor asing, mampu kembali membuat IHSG menyentuh level tertinggi terbarunya di level 5.464,22. Setelah sebelumnya berhasil dalam melampaui rekor tertinggi di minggu ketiga Februari di level 5.427 dan dilanjutkan new high record di 5.448,70 pada Rabu (25/2/2015) dan pada Kamis (26/2/2015) sempat menyentuh level tertinggi terbarunya di level 5.459,49. Adapun investor asing kembali mencatatkan nett buy (dari net buy Rp 1,24 triliun menjadi net buy Rp 211,21 miliar).

Menurut Reza, pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5.426-5.436 dan resisten 5.458-5.466. Doji star sentuh area upper bollinger band (UBB). MACD masih bergerak naik, meski tipis dengan histogram positif yang sedikit lebih pendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R mulai terbatas kenaikannnya.

Laju IHSG mampu berada di area target resisten (5.457-5.470) dan juga sempat berada di area target support (5.425-5.443). Sinyal pelemahan mulai muncul seiring dengan mulai maraknya aksi-aksi profit taking terutama dari investor lokal.

"Jika kondisi ini berlanjut maka akan mengganggu potensi penguatan pada IHSG. Apalagi, IHSG juga masih meninggalkan utang gap 5.342-5.372. Untuk itu, tetap mewaspadai adanya potensi pembalikan arah," tukasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: