Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mentan: Pemerintah Tidak akan Impor Beras

Warta Ekonomi -
 

WE Online, Rejanglebong - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah tidak akan melakukan impor beras, meski beberapa hari ini harga jual beras di dalam negeri naik.

"Adanya kenaikan harga jual beras belakangan tidak akan membuat Pemerintah Indonesia melakukan impor beras, kendati saat ini sedang terjadi lonjakan harga beras di pasaran di Tanah Air. Namun sejak Bulog melakukan operasi pasar sebanyak 300 ribu ton, harga beras mulai turun dengan besaran Rp900 sampai Rp1.400 per kg," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, saat memberikan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) untuk kelompok tani di Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, Selasa (3/3/2015).

Lonjakan harga jual beras belakangan ini, kata menteri, sudah menjadi perhatian pemerintah pusat, dimana pihaknya sendiri turun langsung ke lapangan guna memantau penyebabnya.

Dari pantauan yang dilakukan pihak Kementan di lapangan terutama di daerah penyandang pangan nasional di Provinsi Jawa barat dan Jawa Tengah diketahui jika harga gabah saat ini hanya Rp4.500 per kg, tetapi harga beras di Jakarta mencapai Rp12.000 per kg.

Adanya perbedaan antara harga gabah dengan beras yang sudah digiling ini, tambah dia, sangat mencolok.

"Disparitasnya sangat tinggi sekali dari Rp4.500 menjadi Rp12.000, mestinya ini hanya Rp6.700-Rp7.000, karena padinya saat digiling akan menghasilkan 65-70 persen berarti Rp6.000-Rp7.000, ini berarti ada sistem distribusi yang tidak beres," kata Mentan mengungkapkan.

Harga jual beras di Tanah Air, kata dia, diperkirakan pekan depan sudah normal kembali, mengingat terhitung 6 Maret mendatang kalangan petani di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, akan melakukan panen raya dengan luasan lebih dari 500 ribu hektare.

"Panen raya di Ponorogo ini seluas 500 ribu hektare, jika perhektarenya menghasilkan 7-8 ton gabah kering panen maka akan menghasilkan 3,5 - 4 juta ton padi. Kemudian secara nasional selama Maret 2015 akan ada 2,4 juta hektare sawah mulai memasuki musim panen, yang produksinya diperkirakan mencapai 18 juta ton gabah," ujarnya.

Kunjungan Menteri Pertanian ke Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, dalam rangka panen raya padi di Desa Pulo Geto, Kabupaten Kepahiang dan acara simbolis penyerahan bantuan alsintan berupa handtraktor, mesin pompa air, mesin panen padi sebanyak 71 unit untuk kelompok tani di sembilan kabupaten di Bengkulu. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: