Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kota Padang Targetkan Pajak 2015 Sebesar Rp 3,88 Triliun

Warta Ekonomi -

We Online, Jakarta - Secara umum penerimaan pajak di wilayah kerja KPP Pratama  Kota Padang  tahun 2014 hanya dapat merealisasikan penerimaan pajak sebesar 84,85persen atau Rp Rp 2,4 triliun dari target yang di canangkan sebesar RP 2,77 trilliun. Dari rekapitulasi jenis pajak yang mengalami penurunan adalah PPh  yang turun berkisar Rp799 juta atau  0,05 persen dari Rp1,546 triliun pada 2013 menjadi Rp 1,545 triliun, sementara PPN & PPnBM tercatat naik 2,81%  menjadi Rp763,34  miliar dan pajak tidak langsung lainya (PTLL)  juga naik sebesar7,51 persen menjadi sebesar Rp28,85 miliar. Hal ini disampaikan oleh Mochammad Bayu Tjahyono, Kepala Seksi Penagihan KPP Pratama Padang, Direktorat Jenderal Pajak di Jakarta, Senin (16/2)

Lebih lanjut, mantan Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi pada KPP Pratama Argamakmur Bengkulu ini menjelaskan, dibanding 2013  sektor industri pengolahan juga mengalami penurunan sebesar 7,06%  dari Rp774 miliar menjadi Rp719,3 miliar, sektor konstruksi juga mengalami penurunan sebesar 3,85% menjadi Rp215,15 miliar. Semenrata sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 1,6% menjadi Rp32,65 miliar,  kesehatan dan kegiatan sosial juga naik 14,21% menajdi Rp18,72 miliar

Walau terdapat beberapa jenis pajak yang mengalami pertumbuhan negative seperti PPh Pasal 25 Badan mengalami penurun 21.08 persen dan PPh Pasal 22 turun 1,30 persen namun demikian secara keseluruhan dibanding 2013 penerimaan pajak pada KKP Pratama Padang mengalami pertumbuhan netto 2014 sebesar 0,95%, dari Rp2,316 triliun menjadi Rp2,338 tilliun.  

Menurut Bayu penerimaan pajak Kota Padang masih memiliki peluang peningkatan di tahun ini mengingat potensi iklim invesatasi yang tinggi dikawasan kota padang,  kemudian sinergi yang baik antara aparatur pajak (fiskus) dan wajib pajak (WP) besar dan potensi besarnya wajip pajak baru yang belum tertafar.

Soal kendala, Bayu melihat  adanya kendala yang bisa menghadang seperti kurangnya dukungan dan kordinasi dari para stakeholder (Pemda, asosiasi, dll), kesadaran WP masih rendah serta pertumbuhan ekonomi yang relatiaf rendah karena bergantung pada harga komoditas utama sawit dan karet. Disamping itu budaya dan kultur setempat seperti adanya penolakan dari masyarakat daerah untuk patuh membayar pajak disamping kendala internal dimana kehandalan fiskus untuk menggalli potensi baik intensifikasi dan ekstensifikasi masih rendah.

Untuk tahun 2015 menurut Bayu target penerimaan pajak pada KKP Pratama Padang diharapkan naik sebesar 65,88% dari 2014 menjadi Rp3,88 triliun. Dimana pajak  PPh ditargetkan tumbuh 55% menjadi Rp2,4 trilliun, PPN&PPnBM diharapkan tumbuh 86% menjadi Rp1,5 trilliun dan PTLL tumbuh 121% menjadi Rp64 miliar.

KPP Pratama Padang akan melakukan strategi langkah-langkah pengamanan penerimaan pajak berbasis 5 sektor dominan, yakni pada PT Semen Padang akan dilakukan pengawasan pada proyek Indarung VI, pengawasan rekanan. Tindak lanjut rekanan SP yang bermasalah dan upda update data pemasok, dan proyek kegiatan per bulan.

Langkah lainya adalah pada industri pengolahan sawit khususnya Group DIPO, akan diusulkan untuk pemeriksaan All Taxe untuk SPT tahun 2014 karenan lebih bayar (LB) dan pemeriksaan keterkaitan (kanwil Sumbar dan Jambi). Langkah ketiga adalah penggalian potensi PPN Apotik dan Rumah Sakit. Selanjutnya menyentuh pada sektor perbankan yakni Bank Nagari dan rekanannya dan Bank Perkereditan Rakyat yang terahir adalah potensi pada rekanan jasa angkutan Pertamina

Bayu juga mengatakan tentang potensi lain yang akan dibidik seperti pada jasa pendidikan, industri pengolahan, perdagangan dan jasa keuangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Advertisement

Bagikan Artikel: