Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan Ingatkan Petani Waspadai Musim Kemarau

Warta Ekonomi -

WE Online, Serang - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian mengingatkan kepada petani dan pemangku kepentingan untuk tetap mewaspadai kekeringan pada musim kemarau 2015.

"Kewaspadaan terhadap kekeringan harus menjadi bagian dari pola dan budaya pertanian Indonesia," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbantan) Haryono di Serang, Banten, Selasa (24/3/2015), usai peluncuran Sistem Informasi (SI) Kalender Tanam (Katam) Terpadu menghadapi musim kemarau 2015.

Beberapa kebijakan yang perlu dipersiapkan pada musim kemarau yang berlangsung April-September 2015 antara lain percepatan penyediaan alat mesin pertanian pengolah tanah untuk mengejar musim tanam, percepatan distribusi pompa air sesuai dengan wilayah rawan kekeringan dan percepatan distribusi varietas tahan kekeringan.

Upaya teknis yang harus dilakukan, menurut Haryono, pembentukan satgas kekeringan yang bertugas memonitoring kejadian gejala kekeringan dan melaporkannya secara berjenjang ke provinsi dan pusat, serta wilayah-wilayah endemik kekeringan tidak disarankan menanam padi, terutama pada MK II (Juni-September).

Kemudian upaya teknis lainnya menggunakan varietas tanaman pangan Pajale tahan kekeringan, manfaatkan air permukaan secara bijaksana dan efisien dan ikuti rekomendasi yang ada pada kalender tanam terpadu, dan segera menginstalnya bagi yang memiliki HP aplikasi android dan memanfaatkan SMS center di 082-123-456-500.

Dalam upaya mengoptimalisasi potensi luas tanam selama musim kemarau 2015 perlu pemantauan khusus terhadap kondisi mengamankan pertanaman padi yang ada (standing crop) dan potensi waduk utama saat ini yang diperkirakan agak beragam terkait dengan dinamika curah hujan selama musim tanam (MT) II 2015.

"Informasi dibutuhkan untuk penyiapan benih, pupuk, alat mesin pertanian yang tepat waktu, tepat lokasi dan tepat jumlah," ujarnya.

Haryono di Serang meluncurkan Sistem Informasi (SI) Kalender Tanam (Katam) Terpadu versi 2.1 yang merupakan versi mutakhir untuk musim kemarau 2015 yang mengalami beberapa penyesuaian dalam upaya adaptive maintenance.

Versi tersebut dilengkapi informasi mengamankan pertanaman padi mutkahir sesuai dengan fase pertumbuhan padi sawah di Pulau Jawa, Bali, Sumatera dan Sulawesi, informasi waktu tanam dengan memperhitungkan karakteristik pola curah hujan masing-masing wilayah, juga padi, jagung dan kedelai di lahan rawa, lebak dan pasang surut, serta informasi cara bertanam jajar legowo.

Untuk lebih mengefektifkan SI Katam Terpadu dalam mendukung pengamanan sistem produksi pangan nasional, kata Haryono, maka informasi analisis citra standing crop yang saat ini mencakup wilayah Jawa, Bali, Sumatera dan Sulawesi perlu dikembangkan untuk semua wilayah sentra produksi tanaman pangan, terutama padi di seluruh Indonesia. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: