Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laku Pandai Diluncurkan, Empat Bank Ini Langsung Tancap Gas (I)

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah resmi meluncurkan program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai). Untuk mengikuti program ini, bank harus menunjuk pihak ketiga untuk menjadi agen dan memiliki fasilitas teknologi informasi yang memadai. Adapun produk yang dipasarkan ialah tabungan dengan karakteristik Basic Saving Account, Kredit Mikro dan Asuransi Mikro.

Pada tahap awal ada empat bank yang sudah mendapatkan persetujuan dan akan meluncurkan program ini dalam waktu dekat yaitu BRI, Bank Mandiri, BTPN dan BCA. Sementara itu, dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2015 yang diterima OJK, masih ada 13 bank lainnya yang akan menyelenggarakan program ini.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, pihaknya yakin keempat bank itu punya teknologi IT yang mendukung laku pandai. Dia memperkirakan tahun ini keempat bank tersebut akan merekrut ratusan ribu agen yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Dari empat bank itu, ditargetkan selama tahun 2015 akan direkrut sekitar 128.039 agen. Sementara jika 13 bank lain ikut mulai menjalankan program Laku Pandai pada tahun ini, diperkirakan jumlah agen Laku Pandai pada tahun ini mencapai 350.000 dengan cakupan 75 persen wilayah di seluruh Indonesia," kata Muliaman saat peluncuran program Laku Pandai di kantor OJK, Jakarta, Kamis (27/3/2015).

Sebagai bentuk komitmen perbankan, keempat bank tersebut akan meresmikan agen Laku Pandai perdananya di Indonesia. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) akan meluncurkan program Laku Pandai di Jayapura pada 27 Maret 2015, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di Gowa Sulawesi Selatan pada 28 Maret 2015, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk di Medan Sumatera Utara dan PT Bank Central Asia (BCA) Tbk di Grobogan Jawa Tengah pada 6 April 2015.

Setelah peluncuran itu, lalu persiapan apa yang dilakukan keempat bank tersebut? Bagaimana strategi produk dan target agen maupun transaksinya? Berikut ini penelusuran Warta Ekonomi terkait hal tersebut.

Targetkan 50 ribu Agen, BRI Paling Siap

Dari keempat bank itu, sepertinya BRI yang paling siap untuk mengikuti program Laku Pandai. Buktinya sebelum Laku Pandai Diluncurkan, bank pelat merah ini telah melakukan uji coba dan berhasil merekrut 24,713 agen Laku Pandai, Rp 21 juta transaksi dengan volume transaksi Rp 7,8 triliun. Lagipula kesiapan BRI juga didukung oleh pengalamannya yang fokus pada masyarakat desa dan keuangan mikro.

Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, hingga akhir tahun ini pihaknya akan menargetkan 50 ribu agen Laku Pandai. Dia berharap peningkatan agen tersebut akan berimbas pada peningkatan volume transaksi hingga sekitar tiga kali lipat.

"Hingga akhir tahun, kami menargetkan agen menjadi 50 ribu agen, Rp 84 juta transaksi, dan 22,4 triliun volume transaksi," ujara Asmawi di tempat yang sama.

Dia menjelaskan, untuk meningkatkan volume transaksi tersebut, pihaknya telah menyiapkan beberapa produk Laku Pandai. "Layanan kami bernama Brilink dengan produk layanan seperti Laku Mikro semacam basic saving acoount. Kemudian ada juga Si Pintar (simpanan investasi dan asuransi)," ungkapnya.

Sementara itu, untuk menjadi agen Laku Pandai, BRI menunjuk para nasabah yang memiliki catatan baik dan minimal sudah dua tahun menjadi nasabah BRI. "Untuk non-nasabah BRI belum bisa, karena ini kaitannya dengan financial inklusif. Jadi memang ini kewajiban dari kami," pungkas Asmawi.

Menurut Asmawi, dengan adanya agen ini maka membantu perseroan dalam mencari dana murah dari masyarakat. Bahkan, perseroan pun tidak perlu mengeluarkan dana besar untuk pembukaan cabang di daerah.

Bank Mandiri Targetkan 300 Ribu Agen dalam Lima Tahun

Direktur Utama Bank Mandiri Budi G Sadikin mengakui peluncuran Laku Pandai merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan jumlah nasabahnya. Melalui Laku Pandai kata Budi, perseroan menargetkan pertumbuhan  nasabah sebanyak 250 ribu rekening baru sepanjang tahun.

"Laku Pandai ini menjadi tongkat sejarah Bank Mandiri karena kami hanya memiliki 14 juta nasabah. Ini kesempatan kami memperoleh 50 juta hingga 100 juta nasabah dalam waktu singkat. Kami berharap nasabah konsisten aktif satu kali transaksi seminggu," ujar Budi yang juga berkesempatan meresmikan program Laku Pandai bersama tiga bank lainnya.

Dijelaskannya, dalam program Laku Pandai ini, Bank Mandiri akan menargetkan jumlah agen sebanyak 9000 agen sepanjang tahun ini. Secara bertahap target ini akan meningkat setiap tahunnya hingga mencapai 300 ribu agen dalam kurun waktu lima tahun.

Melalui Laku Pandai, Bank Mandiri, lanjutnya, menargetkan jumlah nasabah yang bisa menjadi agen Laku Pandai hingga akhir tahun ini mencapai 9.000 agen dan 50.000 agen pada 2018.

"Kita menargetkan sembilan ribu agen di tahun pertama kemudian menjadi 50 ribu agen di tahum ketiga dan 300 ribu agen pada tahun kelima. Untuk tahap awal kita mulai ini dengan yang sembilan ribu dulu," papar Budi.

Menurut Budi, jumlah agen sebanyak itu cukup realitis untuk mengcover seluruh wilayah Indonesia yang begitu luas.

"Kalau kita ingin program ini mencapai seluruh masyarakat Indonesia, minimal kita harus punya 300 ribu agen," ujar Budi.

Budi mengatakan dalam program Laku Pandai ini, produk yang ditawarkan adalah produk tabungan dasar atau dinamakan Tabungan Mu. Nantinya, produk ini mengandalkan transaksi via telpon genggam (mobile based) untuk melakukan transfer dan pembayaran.

Menurutnya, dengan mengandalkan transaksi mobile, biaya operasional yang dikeluarkan jauh lebih murah ketimbang harus membangun dan membuka kantor cabang baru.

"Kalau buka cabang, capital expenditure-nya Rp 1 miliar, belum lagi biaya operasionalnya satu cabang Rp 150 juta sebulan dan untuk ATM Rp 12 juta sebulan," katanya.

Rencananya, sepanjang 2015, Bank Mandiri juga fokus dalam memperkuat jaringan dan infrastruktur untuk program Laku Pandai. Diharapkan 12 ribu nasabah baru terjaring di tahun ini.

"Target kita tahun ini membangun jaringan dan memastikan agen akrab dengan IT dan melek keuangan, risk manajement, dan mungkin setelah itu mngembangkan produk-produk lain seperti kredit," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: