Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laku Pandai Diluncurkan, Empat Bank Ini Langsung Tancap Gas (II)

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengakui bahwa, masuk ke program Laku Pandai yang berfokus pada keuangan mikro merupakan hal yang baru bagi perseroan.

"Bagi kami, Laku Pandai ini baru, saya BCA ini baby untuk bisnis ini, kita belum berpengalaman seperti BRI. Jadi kita mesti melihat dulu dan studi, kalau memang kurang kita harus ngapain, supaya bisa lebih maju lagi," tutur Jahja di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta, Kamis (26/3/2015).

Untuk tahun ini, Jahja belum berani memperkirakan berapa target yang dikejar BCA dari program Laku Pandai ini.

"Targetnya tahun ini sekitar 3.000 agen, yang penting ini kita fundemantalnya dulu mendidik, agen itu benar-benar mengerti, agen harus bagus, jangan sampai masyarakat tertipu ada plang BCA agen tahu-tahu bukan, nanti GPS-nya bagaimana supaya kita tahu lokasi agen kita di mana, itu penting jangan sampai ada modus penipuan," papar Jahja.

Sementara itu, terkait produk yang dikeluarkan, Jahja mengatakan, pihaknya telah menyiapkan produk berbentuk kartu yang bernama Laku. Menurut Jahja penggunaan kartu dinilai lebih mudah bagi masyarakat yang belum mengenal teknologi handphone dan wilayah yang infrastruktur telekomunikasinya kurang memadai.

Menurutnya, penetrasi bukan hanya menjual produk tapi juga meng-upgrade pengetahuan masyarakat yang tidak bankable menjadi bankable. Seperti cara mengelola keuangan, produk bank, financial segmen, dan lain-lain. "Makanya untuk meningkatkan literasi keuangan kita akan membentuk tim dan melakukan value added," pungkasnya.

"Kartu itu mudah, kalau pakai handphone masih tanda tanya, kalau kartu sangat mudah dibawa kemana-mana. Itu diharapkan bisa menggairahkan, tidak perlu handphone, cukup beli kartu," imbuhnya.

Produk Laku Pandai BCA, lanjutnya, dimulai dari menabung atau basic saving account, kemudian akan dikembangkan produk mikro dan sebagainya. Terkait target, BCA menargetkan terdapat tambahan 19-20 juta costumer dalam dua sampai tiga tahun ke depan.

"Jumlah agen kami tidak besar tapi kita harapkan jumlah nasabah kita menjadi 19-20 juta. Kartu ini kita jual dengan harga pokok 2 ribu jadi cukup dengan kartu ini bisa memudahkan masyarakat untuk memiliki," tukas Jahja.

Siapkan Laku Pandai, BTPN Gandeng Tiga Provider

Tak mau ketinggalan BTPN pun turut menyelenggarakan program Laku Pandai dengan meluncurkan produk yang bernama BTPN WOW. Direktur Utama BTPN Jerry Ng mengatakan, untuk menjalankan produk tersebut pihaknya telah menggandeng tiga provider telekomunikasi. Adapun tiga provider yakni Telkomsel, Indosat, dan XL.

"Laku Pandai kita diberi nama BTPN WOW karena terkait aspek keputusan masyarakat bahwa this is a good product. Kami senang diizinkan OJK untuk ikut program Laku Pandai ini," ucap Jerry.

Dia menceritakan, selama melakukan ujicoba produk Laku Pandai ini, banyak masyarakat yang tertarik dengan produk ini.

"Selama ini, banyak sekali kalangan bawah yang takut untuk mendekati bank maka bank perlu mendekati nasabah melalui program ini. Mereka datang menabung dengan receh Rp15.000 - Rp18.000 itu jelas bahwa mereka sangat antusias untuk menabung da perlu tabungan dan kredit yang murah," pungkasnya.
Dalam menjalankan program Laku Pandai ini, BTPN menggunakan media handphone untuk memudahkan masyarakat agar bertransaksi. Nasabah dengan mudah dapat bertransaksi dengan hanya menekan tombol *247*.

Tidak hanya itu, teknologi yang digunakan BTPN ini menggunakan Unstructured Supplementary Service Data (USSD) yang mana tidak perlu membutuhkan jaringan 3G untuk melakukan transaksi BTPN WOW ini.

"BTPN memilih jaringan USSD sehingga jaringan satu bar saja bisa melakukan transaksi. Jadi tidak perlu pakai smartphone yang 3G. Dengan ini desa kecil bisa dilakukan transaksi dan diakses nasabah," paparnya.

Sementara itu, untuk tahap pertama BTPN akan menarget sekitar 30 ribu agen yang difokuskan pada area pulau Jawa dan Sumatera. Terkait edukasi keuangan, dia menilai bahwa untuk mengedukasi keuangan, bukan hanya konsumen/ nasabah yang penting, namun juga agennya.

"Saya kira mengedukasi agen juga penting jangan cuma nasabahnya saja. Makanya kita buat tiga sistem yakni agen management, seperti melakukan mapping agar tidak berdekatan. Kedua staf kami disediakan mobile apps, ketiga portal base untuk mengabsensi staf kami," tutupnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: