Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPS: TPK Hotel di NTT Alami Kenaikan

Warta Ekonomi -

WE Online, Kupang - Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel berbintang di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada bulan Februari 2015 sebesar 30,79 persen atau mengalami kenaikan 1,78 poin dibanding TPK januari 2015 sebesar 29,01 persen.

"Artinya jumlah tamu menginap pada hotel bintang bulan Februari 2015 sebanyak 8.155 orang dengan rincian 7.261 orang tamu nusantara dan 894 orang tamu mancanegara," kata Kepala Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Timur Anggoro Dwitjahyono, kepada Antara di Kupang, Kamis (2/4/2015).

Dengan demikian, rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang pada bulan Februari 2015 selama 2,08 hari. "Rata-rata lama tamu nusantara menginap selama 2,05 hari dan rata-rata lama tamu mancanegara menginap selama 2,29 hari," katanya.

Artinya, kata dia, rata-rata lama tamu menginap pada hotel bintang di NTT selama bulan Februari 2015 mengalami kenaikan menjadi 2,08 hari dari rata-rata lama tamu menginap selama bulan Januari 2015 sebesar 1,98 hari.

"Pada bulan Februari 2015 rata-rata lama menginap tamu mancanegara mengalami kenaikan menjadi 2,29 hari dibandingkan pada bulan Januari 2015 selama 2,19 hari. Rata-rata lama menginap tamu nusantara juga mengalami kenaikan menjadi 2,05 hari pada bulan Februari 2015 dibandingkan bulan Januari 2015 selama 1,95 hari.

Umumnya, kata dia, berdasarkan hasil pemantauan dan analisis di lapangan, terjadi peningkatan jumlah tamu menginap di berbagai hotel berbintang dalam wilayah berbasiskan kepulauan itu disebabkan tingkat aktivitas datang dan perginya tamu dari kalangan swata dan birokrasi diawal pelaksanaan tahun anggaran berjalan.

"Kalangan swasta melalukan cek dan ricek lagi terkait lobi dan kesepaktan yang telah dilakukan pada akhir tahun, sejauhmana realisasi dan implementasinya di lapangan," katanya.

Demikian pula tamu dari kalangan Birokrasi dan BUMN pun melakukan konsultasi dan perbaikan terhadap APBD provinsi dan kabupaten/kota, sehingga berdampak terhadap jumlah tamu menginap di hotel. Ia mengatakan jika dibandingkan dengan TPK Januari, maka jumlah tamu menginap di hotel bintang setempat hanya 8.467 orang atau turun sebanyak 4.239 dari 12.706 orang jika dibandingkan Desember 2014.

Penuruan ini dipicu oleh iklim dan cuaca yang ekstrem dan tidak bersahabat, sehingga membaut orang lebih memilih berkumpul dengn keluarga di rumah katanya. Ia menyebut rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang pada bulan Januari 2015 selama 1,98 hari.

Demikian pula, kata dia, rata-rata lama tamu nusantara menginap selama 1,95 hari dan rata-rata lama tamu mancanegara menginap selama 2,19 hari. Sementara jumlah tamu nusantara yang menginap mengalami penurunan dari 11.586 orang pada bulan Desember 2014 menjadi 7.580 orang pada bulan Januari 2015.

Begitupun jumlah tamu mancanegara yang mengalami penurunan dari 1.120 orang pada bulan Desember 2014 menjadi 887 orang pada bulan Januari 2015. "Rata-rata lama tamu menginap pada hotel bintang di NTT selama bulan Januari 2015 mengalami penurunan menjadi 1,98 per hari dari rata-rata lama tamu menginap selama bulan Desember 2014 sebesar 2,12 hari," katanya.

Pada bulan Januari 2015 rata-rata lama menginap tamu manca negara mengalami penurunan menjadi 2,19 hari dibandingkan pada bulan Desember 2014 selama 2,89 hari. Rata-rata lama menginap tamu nusantara juga mengalami penurunan menjadi 1,95 hari pada bulan Januari 2015 dibandingkan bulan Desember 2014 selama 2,04 hari.

Tingkat penurunan ini masih lebih rendah dibandingkan Dersember 2014 sebesar 42,57 persen, atau mengalami penurunan 8,94 poin dari TPK bulan November 2014 yang sebesar 51,51 persen. Hal ini berarti dari seluruh kamar hotel bintang yang tersedia di NTT pada Desember 2014 rata-rata terisi sebanyak 42,57 persen atau turun 8,94 poin dari TPK bulan November 2014 yang sebesar 51,51 persen," katanya.

Penurunan serupa juga terjdi pada jumlah tamu yang menginap pada hotel bintang di Provinsi Nusa Tenggara Timur turun dari 13.758 orang pada November 2014 menjadi 12.706 orang pada Desember 2014. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: