Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPR: Jawa Tengah Krisis Buruh Tani

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR-RI Agustina Wilujeng Pramestuti menyampaikan, Provinsi Jawa Tengah lebih banyak memerlukan 'transplanter' (alat tanam) dan pompa air daripada tambahan traktor.

"Masalah pertanian di Jawa Tengah, lahannya ada tapi tidak optimal dimanfaatkan karena buruh taninya kurang. Sehingga membutuhkan transplanter' (alat tanam) dan pompa air," kata Agustina, dalam rapat kerja Komisi IV DPR dengan Kementerian Pertanian di Jakarta, Kamis (2/4/2015).

Menurut dia, kedua alat tersebut dibutuhkan dalam jumlah yang sangat besar, mengingat tambahan produksi beras yang dihasilkan Jawa Tengah mencapai dua juta ton tiap tahunnya. Selain itu, untuk penanganan pascapanen, Jawa Tengah juga dipandang masih membutuhkan sejumlah peralatan tambahan mengingat besarnya produksi beras di provinsi tersebut.

"Saya lihat dalam laporan dari Kementerian Pertanian, alat pascapanen seperti mesin perontok padi, 'ricemill', masih sedikit sekali jumlah bantuannya. Saya khawatir ketika hasil panennya besar, tapi penanganannya tidak bagus," ujarnya menjelaskan.

Pada rapat tersebut, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga memberikan penjelasan pada masalah penarikan traktor yang terjadi di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, kepada anggota Komisi IV DPR-RI.

"Perlu kami jelaskan, itu bukan penarikan karena alokasinya untuk kabupaten lainnya. Jadi sebagian traktor diangkut lagi untuk dibagikan ke daerah lain, bahkan perwakilan kelompok tani juga ikut hadir," katanya.

Pernyataan tersebut ia sampaikan setelah mendapat pertanyaan dari Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI dari fraksi Partai Demokrat Herman Khaeron dalam rapat kerja tersebut. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: