Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BBM Naik, Harga Sembako di Pekanbaru Masih Stabil

Warta Ekonomi -

WE Online, Pekanbaru - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru menyatakan harga sembilan kebutuhan pokok atau sembako masih relatif stabil, pascakenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi baik jenis premium atau solar oleh pemerintah.

"Dari pantauan di lapangan terutama sejumlah pasar tradisional di daerah ini dan kita lakukan sejak Senin (30/4), harga sembako masih relatif stabil jelang sepekan kenaikan harga BBM," kata Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, El Syabrina di Pekanbaru, Kamis (2/4/2015).

Menurut El, harga sembako seperti beras belida dengan harga sekitar Rp11.000 perkilogram, kemudian beras ramos Rp13.000 per kilogram, lalu harga telur ayam ras sekitar Rp14.000 per kilogram dan cabai merah sekitar Rp20.000 per kilogram.

"Untuk harga bawah merah saat ini masih tinggi sekitar Rp45 ribu sampai Rp60 ribu. Kenaikan bawang merah itu telah terjadi sebelum pemerintah menetapkan menaikan harga BBM dan Pekanbaru datangkan dari Jawa. Karena disana lagi musim hujan, maka berpengaruh terhadap kenaikan harga," katanya.

Meski demikian, lanjut dia, pasokan bawang merah saat sekarang ini sudah mulai aman karena sebagaian kecil didatangkan dari daerah dalam rencana pembangunan yang terintegrasi di Riau yakni Pekanbaru Kampar Siak dan Pelalawan atau Pekansikawan yaitu Kabupaten Kampar.

Namun pihaknya secara rutin memantau harga sembako di pasar terutama pasar tradisional. "Kami rutin setiap pekan atau tepatnya Senin dan Kamis turun ke pasar untuk melakukan peninjauan harga pasar. Ini dilakukan agar harga terkendali dan pasokan aman," terangnya.

Seperti diketahui, pemerintah kembali menaikkan harga BBM bersubsidi baik jenis solar maupun jenis premium masing-masing sebesar Rp500 per liter dari harga lama dan pemberlakuan tersebut terhitung mulai pekan lalu atau Sabtu (28/3/2015).

Kini harga solar menjadi Rp6.900 per liter dari sebelumnya Rp6.400 per liter, sedangkan harga premium RON 88 menjadi Rp7.300 per liter dari sebelumnya Rp6.800 per liter. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, kenaikan harga bahan bakar minyak sebesar Rp500 per liter yang resmi diberlakukan pemerintah pada Sabtu (28/3/2015) karena nilai tukar mata uang rupiah terus melemah dibandingkan dengan dolar Amerika Serikat (AS).

"Kita tahu rupiah sekarang masih Rp13.000 lebih per dolar AS, minyak juga naik lagi," kata Wapres dalam kunjungan kerjanya di Jambi pekan lalu. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: