Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wirausaha Alami Revolusi Mental

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Deputi V Menko Perekonomian Edy Putra Irawady mengatakan bahwa wirausaha adalah perwujudan orang yang mengalami revolusi mental dari penguasa menjadi penyedia jasa publik, dari yang diatur menjadi manajer, dan dari penerima menjadi pemberi.

Selain itu kewirausahaan yang mengalami revolusi mental memiliki mental, perilaku, sikap atau tindakan yang selalu berorientasi pada nilai tambah, dan "zero waste", katanya dalam seminar bertemakan "Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Melalui Koperasi Menuju Kedaulatan Pangan dan Menyambut MEA 2015" di Graha Sawala Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (2/4).

Menurutnya, pengembangan wirausaha nasional diperlukan untuk mendorong ketahanan dalam merespons persaingan pasar dunia terutama menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Ia mengatakan revolusi mental juga bermakna perubahan perilaku dari pengikut menjadi pemimpin, perubahan jiwa dari ketergantungan menjadi kemandirian, dan perubahan peradaban dari mengandalkan sumber daya alam menjadi menciptakan produk inovatif dan kreatif.

Menurutnya, pelaku usaha Indonesia memiliki peluang berwirausaha dengan banyaknya jumlah konsumen lokal yang hampir 250 juta penduduk "Kita mempunyai konsumen hampir 250 juta belum lagi ASEAN 600 jutaan konsumen," katanya.

Ia menginginkan Indonesia tidak hanya menjadi pasar, melainkan ikut mengambil peluang konsumen ASEAN yang banyak.

"Kita harus tahan dan kuat. Tahan untuk benturan impor tapi kuat ekspansi," tuturnya.

Pihaknya berupaya mendorong pengembangan dan penguatan wirausaha dari segi kapasitas dan permodalan agar tahan dan kuat bersaing secara global.

"Kita ingin ekonomi rakyat tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga nasional, dan bahkan internasional," ujarya.

Untuk itu, pihaknya berfokus pada program penguatan wirausaha yang berorientasi pada penguatan sumber daya manusia, korporasi dan produk.

Penguatan sumber daya manusia dimulai dengan pembibitan atau penempaan wirausaha di bidang teknologi, agrobisnis dan logistik.

Kemudian, program itu juga membantu wirausaha pada pemasaran produk dengan memberikan pelatihan mengenai pemasaran, pengemasan dan penggunaan merek.

Selanjutnya, program yang berfokus pada penguatan korporasi seperti koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah melalui pembinaan kelembagaan dan kemudahan perizinan usaha.

Program penguatan pada segi produk bertujuan untuk mendorong produk lokal Indonesia dapat dipasarkan secara global.

"Kita berupaya supaya produk masuk pasar global mulai dari labelnya, pengemasan yang menarik, hak intelektualnya, komposisi isi, dan jaminan kesehatannya," ujarnya.

Ia mengatakan ada ahli-ahli yang membantu wirausaha menjual produk di pasar negata lain seperti Singapura dan Malaysia sesuai dengan persyaratan kebutuhan negara tujuan itu. (Ant)

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: