Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Komisi XI: Kebocoran Negara Memang Besar

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XI Gus Irawan Pasaribu menilai masukan-masukan yang diterima oleh Tim Panja Penerimaan Negara dari pengamat perpajakan Yustinus Prastowo membuktikan bahwa kondisi penerimaan negara nasional banyak mengalami kebocoran.

"Semakin jelas bahwa dari data yang disajikan tadi bagus sekali sudah ada maping dari Yustinus Prastowo dari data empiris itu ada potensi kebocoran minimal Rp 1.000 triliun. Jadi, benar apa yang dikatakan Pak Prabowo bahwa kebocoran kita itu banyak. Padahal, itu harusnya masuk ke kas negara. Kenapa itu tidak masuk ke pendapatan negara dari data yang disajikan?" kata Gus Irawan usai melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan pengamat perpajakan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (9/4/2014).

Politisi dari Partai Gerindra itu menambahkan Komisi XI akan mengawal potential lost yang seharusnya masuk ke kas negara itu melalui Panja Penerimaan Negara. Selain itu, dari RDP kali ini Panja Penerimaan Negara menjadi tahu di mana sektor-sektor yang banyak mengalami kebocoran.

"Tadi maping ada di sektor mana saja potensi-potensi yang dari sekian persen. Artinya, kita tahu barangnya ada untuk meningkatkan pendapatan. Misal di sektor pertanian itu gede loh," imbuhnya.

Dia juga mengutarakan agar Dirjen Pajak harus benar-benar melakukan upaya keras (extra effort) untuk menggenjot penerimaan negara dari sektor pajak. Pasalnya, Komisi XI sudah mendukung permintaan yang diminta oleh Menkeu dan Dirjen Pajak.

"Untuk mencapai itu, ekstra effort kita dukung sepenuhnya Komisi XI untuk mencapai itu, ada alokasi untuk remunerasi pegawai pajak, alokasi sitem IT itu dukungan kita ke sana," pungkasnya.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: