Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPR Imbau Kementan Perhatikan Temuan BPK

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kementerian Pertanian diminta memperhatikan hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyebutkan kementerian tersebut gagal mencapai target swasembada kedelai pada 2014.

Anggota DPR Komisi IV Rofi Munawar di Jakarta, Jumat (11/4/2015), meminta agar Kementerian Pertanian menjadikan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK tersebut sebagai pijakan dalam realisasi pencapaian swasembada kedelai di tahun 2017.

Sebelumnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam laporan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) dan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) selama semester II-2014, menemukan Kementerian Pertanian tidak berhasil mencapai target pertumbuhan produksi kedelai sebesar 20,05 persen per tahun dan target swasembada kedelai tahun 2014 sebanyak 2,70 juta ton tidak tercapai.

"Laporan BPK memberikan gambaran nyata bagi Kementerian Pertanian bahwa target swasembada kedelai tahun 2017 harus dilakukan dengan perencanaan yang matang, infrastruktur pertanian yang memadai dan tata niaga yang sehat," kata anggota legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Menurut dia, kebutuhan kedelai terus meningkat dari tahun ke tahun, namun produksi komoditas itu di dalam negeri tidak dapat mengimbanginya., Dengan kebutuhan kedelai sekitar 2,4 juta ton per tahun, ternyata produksi dalam negeri tak lebih dari 1 juta ton. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi kedelai tahun 2012 sebanyak 843.153 ton, tahun 2013 turun menjadi 779.992 ton dan tahun 2014 naik lagi menjadi 953.956 ton.

"Untuk mencukupinya masih harus impor. Produksi kedelai dalam negeri terus menurun secara tajam sejalan dengan penurunan areal tanam," katanya.

Rofi menyatakan setiap tahun industri tahu-tempe membutuhkan 1,85 juta ton kedelai, industri kecap dan tauco sekitar 325.220 ton, benih 25.843 ton dan untuk pakan sekitar 8.319 ton. Oleh karena itu, menurut dia, Kementerian Pertanian harus melakukan kerja kolektif dengan berbagai pemangku kepentingan untuk dapat merealisasikan pencapaian target swasembada kedelai tahun 2017.

"Di antaranya memastikan harga produksi di tingkat petani yang kompetitif, ekstensifikasi lahan dan penerapan teknologi baru," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: