Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menpar: Presiden Setuju 'Groundbreaking' KEK Mandalika Dilakukan Agustus 2015

Warta Ekonomi -

WE Online, Bogor - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyatakan setuju groundbreaking Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB) dimulai Agustus 2015.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Hotel Salak Bogor, Selasa (14/4/2015), dalam acara Pembekalan Kepariwisataan Bagi Jurnalis mengatakan Presiden Jokowi sudah setuju dua hal terkait KEK Mandalika. "Dua hal yang sudah konfirm dan disetujui Presiden yakni groundbreaking Mandalika dilaksanakan Agustus 2015 dan injeksi dana sebesar Rp1,8 triliun untuk pembangunan infrastruktur dasar di Mandalika," katanya.

Sehari sebelumnya, Menpar bersama Menteri BUMN Rini Soewandi dan Pimpinan PT Indonesia Tourisme Development Center (ITDC) sebagai pengelola KEK Mandalika diterima oleh Presiden Jokowi. Menteri Arief mengatakan pada pertemuan itu Presiden sudah setuju pengembangan proyek Mandalika yang harus segera ditindaklanjuti. "Untuk suntikan dana Rp1,8 triliun jatuhnya tahun depan," katanya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan tahun depan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Nusa Tenggara Barat (NTB) akan disuntik dana tambahan Rp1,8 triliun agar fasilitas infrastruktur dasarnya semakin memadai. Presiden Jokowi ketika berkunjung ke kawasan Mandalika, NTB, pekan lalu, mengatakan lahan bagi KEK Mandalika sudah dibebaskan sejak 1987 tapi mangkrak bahkan sudah berlalu beberapa pemerintahan tak juga terselesaikan.

ITDC sebagai pengelola KEK Mandalika diharapkannya bisa menggunakan dana itu untuk pembangunan infrastruktur dasar sehingga bisa menarik investor untuk masuk. Jokowi sendiri mengaku sempat melihat-lihat kawasan wisata tersebut dan kagum pada keindahannya yang luar biasa dimana dalam 14 km ada tujuh pantai yang indah termasuk salah satunya Teluk Aan.

Namun yang jelas, kata Presiden, setelah pembangunan infrastruktur dasar selesai, paralel dengan infrastruktur pendukung, kawasan itu membutuhkan total investasi hingga Rp36 triliun. Menurut dia, pemerintah tak ragu melaksanakan proyek besar itu di NTB terutama di bagian selatan karena telah dikaji paling sesuai untuk fungsi pariwisata.

Hal itu juga merupakan salah satu upaya untuk menghindari penumpukan wisatawan di Bali. Presiden menambahkan, pengembangan kawasan ini potensial menyerap 8.000 tenaga kerja langsung, padahal sektor pariwisata banyak efek ganda tidak langsung yang mungkin muncul.

"Sejak dari 1987 bukan mundur, kita suntik tahun ini Rp250 miliar, tahun depan 1,8 triliun. Bulan Agustus nanti ada ground breaking hotel, berarti sudah mulai bergerak," katanya.

Soal investor yang akan menggarap, Jokowi mengatakan sudah ada yang mulai berminat di antaranya dari Tiongkok. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: