Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Analis: Bursa Global Positif, Pelemahan IHSG Bisa Terbatas

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan lanjutan. Pelaku pasar pun masih dalam posisi jualan melanjutkan aksi jual sebelumnya. Kondisi bursa saham Asia yang melemah setelah terimbas penurunan laju bursa saham AS tidak memberikan situasi yang positif pada IHSG.

Apalagi, dengan rilis tetapnya BI rate di akhir sesi perdagangan yang diikuti makin melemahnya laju rupiah turut menambah penderitaan IHSG di zona merah.

"Laju IHSG pun berjalan seperti yang kami sampaikan sebelumnya. Jika aksi jual tidak terbendung maka pelemahan dapat dimungkinkan terjadi," kata Kepala Riset Korindo Securities Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (15/4/2015).

Ia menambahkan bahwa apalagi IHSG yang masih menyisakan utang gap lama di level 5.342-5.372 (17-18 Februari) dan utang gap di level 5.397-5.411 (27-28 Maret 2015). "Meski kami berharap pelemahan dapat lebih terbatas, namun tetap cermati dan antisipasi bila terdapat potensi pelemahan lanjutan. Terlihat dengan penurunan yang terjadi, IHSG telah melunasi satu utang gap terdekatnya," ujarnya.

Masih berlanjutnya transaksi net sell asing yang dibarengi tidak banyaknya saham-saham big caps dalam top gainer dan masih turunnya laju rupiah memberikan sentimen negatif pada IHSG. Investor asing berbalik melakukan nett sell (dari net sell Rp 682,35 miliar menjadi net sell Rp 502,70 miliar).

Menurut Reza, pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5.390-5.400 dan resisten 5.440-5.456. Three black crows menuju ke area lower bollinger band (LBB). MACD masih melemah setelah death cross dengan histogram negatif yang lebih panjang. RSI, Stochastic, dan William’s %R cenderung bergerak turun.

Laju IHSG gagal mendekati area target resisten (5.455-5.490) dan sempat di bawah area target support (5.415-5.426), meski mampu berakhir di area tersebut. Utang gap di level 5.397-5.411 (27-28 Maret 2015) telah terlunasi dengan adanya penurunan IHSG yang cukup signifikan.

"Meskipun masih terdapat utang gap lama di level 5.342-5.372 (17-18 Februari), namun kami tidak berkeinginan agar IHSG dapat menuju ke level tersebut karena akan membuka tren pelemahan yang lebih panjang. Kami harapkan kondisi dari bursa saham global dapat sedikit lebih positif sehingga pelemahan dalam beberapa hari ini dapat dimanfaatkan untuk kembali mengakumulasi dan IHSG pun dapat lebih terbatas penurunanya. Di sisi lain, tetap harus cermati dan antisipasi bila terdapat potensi pelemahan lanjutan," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: