Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonom: KAA Berpotensi Ubah Arah Ekonomi Global

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Konferensi Asia Afrika ke-60 dengan negara-negara anggota yang mewakili dua per tiga dari total jumlah penduduk dunia, dapat menghasilkan kesepakatan politik dan ekonomi yang mengubah arah kebijakan ekonomi global, kata seorang ekonom.

Oleh karena itu, Indonesia perlu memperkuat diplomasi ekonomi agar mampu menjadi "motor" para negara berkembang dan negara belum berkembang untuk menyaingi pengaruh dari negara-negara maju, kata Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Hendri Saparini, Jakarta, Selasa (14/4/2015).

"Indonesia dapat memelopori untuk membangun kekuatan politik dalam menyuarakan kebijakan-kebijakan tertentu. Tunjukkan bahwa negara-negara Asia Afrika sudah bangun kekuatan," kata dia.

Hendri menekankan Indonesia jangan hanya terjebak dalam nostalgia peringatan Konferensi bersejarah, yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia pada 1955. Alih-alih hanya meningkatkan nilai perdagangan dan investasi saja, Indonesia juga harus dapat membangun kepercayaan bangsa Asia dan Afrika untuk menjalin kerja sama guna memperkuat pengaruh tataran ekonomi global.

"Daripada kita berkumpul hanya untuk menopang iklim investasi dan neraca perdagangan kita. Kita harus desak tatanan ekonomi global ini diubah, jangan hanya ada kebijakan terus yang merugikan perekonomian negara-negara terbelakang," ujar dia.

Sejalan dengan tujuan memperkuat diplomasi ekonomi, kata Hendri, Indonesia, yang termasuk dari lima negara di Asia dan Afrika dengan Produk Domestik Bruto (PDB) tertinggi, juga perlu memberikan rekomendasi kepada negara-negara belum berkembang.

Misalnya, kata dia, dalam acara pertemuan bisnis Asia-Afrika pada 21 April mendatang, Indonesia perlu mendorong negara-negara belum berkembang untuk menyusun daftar positif investasi. Sehingga investasi yang masuk dapat diarahkan ke sektor-sektor prioritas pembangunan.

Asia dan Afrika merupakan dua benua dengan pangsa pasar yang mewakili 75 persen penduduk di dunia. Akumulasi PDB Asia Afrika mewakili 30 persen dari PDB dunia atau 21 triliun dolar AS. Negara-negara Asia dan Afrika juga banyak yang mewakili perekonomian raksasa di dunia, seperti Tiongkok, Jepang, India, dan Indonesia.

Rangkaian acara KAA ke-60 pada 19-24 April 2015, akan diawali dengan pertemuan pejabat tinggi (SOM) pada 19 April, pertemuan pejabat setingkat menteri pada 20 April dan pertemuan bisnis Asia-Afrika pada 21 April. Pada puncak peringatan KAA ke-60 di Bandung, 24 April, para pemimpin negara Asia-Afrika akan melakukan napak tilas KAA 1955 dengan berjalan dari Hotel Savoy-Homan, Gedung Asia-Afrika dan alun-alun Kota Bandung. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: