WE Online, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor bulan Maret 2015 mencapai US$ 12,58 miliar atau naik 9,29% dibandingkan dengan Februari 2015. Sebaliknya, jika dibandingkan dengan Maret 2014 terjadi penurunan sebesar 13,39 %.
Kepala BPS Suryamin mengatakan terjadi peningkatan impor baik untuk migas dan non migas secara month to month (Maret- Februari 2015). Impor migas terjadi kenaikan sebesar 31, 89% dari US$ 1,72 miliar menjadi US$ 2,27 miliar.
"Kenaikan impor migas ini terjadi karena adanya kenaikan kebutuhan kita dan ekonomi sedang bergerak di segala sektor," kata Suryamin dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (15/4/2015). Kemudian untuk impor non migas terjadi kenaikan juga sebesar 5,32%. Nilai jauh lebih rendah bila dibandingkan kenaikan ekspor non migas sebesar 12,5%.
Sementara untuk total impor secara kumulatif (Januari-Maret 2015 ) mencapai US$ 36,70 miliar atau terjadi penurunan 15,10 % (year on year) jika dibanding periode yang sama tahun 2014. Share terbesar impor masih dari dua komoditi mesin dan peralatan mekanik serta mesin dan peralatan listrik.
Dan untuk pangsa impor nonmigas Januari-Maret 2015 masih didominasi tiga negara yakni Tiongkok sebesar US$ 7,46 miliar, Jepang US$ 3,70 miliar, dan Thailand US$ 2,13 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Achmad Fauzi
Tag Terkait:
Advertisement
