Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemkab Jembrana Bali Libatkan Babinsa dalam Program Ketahanan Pangan

Warta Ekonomi -

WE Online, Negara - Bintara Pembina Desa Komando Distrik Militer 1617 Jembrana, Bali, dilibatkan dalam program ketahanan pangan dengan melakukan pendampingan terhadap petani.

"Kami bekerja sama dengan penyuluh pertanian Pemkab Jembrana untuk memberikan ilmu-ilmu praktis bidang pertanian kepada Babinsa. Selanjutnya, Babinsa menerapkan di lapangan," kata Komandan Distrik Militer (Dandim) 1617 Jembrana Letnan Kolonel Infantri Sansan Iskandar, di Negara, Rabu (15/4/2015).

Ia mengatakan program ketahanan pangan yang dilakukan pemerintah, juga memili arti strategis dalam bidang pertahanan, karena menyangkut suplai dan ketersediaan bahan pangan pokok masyarakat maupun pasukan. Menurutnya, meskipun memiliki senjata yang canggih, jika tidak didukung kemandirian dalam bidang pangan, sebuah negara bisa kalah perang.

"Dukungan logistik pangan untuk pasukan sangat penting. Bagaimana mau menang perang, kalau pasukan yang bertempur kelaparan," kata perwira yang sepanjang karirnya sebelum menjadi Dandim, bertugas di Komando Pasukan Khusus (Kopasus) ini.

Melihat nilai strategis ketahanan pangan ini, ia mengatakan, Babinsa diberikan tugas untuk turut serta terjun ke sektor pertanian. Meskipun baru saja dilantik menjadi Dandim di Jembrana, ia melihat, lajur tanam padi di daerah ini masih bisa diperbaiki, sehingga lebih teratur dan menghasilkan panen yang maksimal.

"Babinsa akan terlibat mulai dari penanaman, menebar pupuk hingga pemberantasan hama. Banyak sisi positif disini, selain mendukung program ketahanan pangan dari pemerintah, kami juga bisa lebih dekat ke masyarakat. Hal ini penting untuk pembinaan teritorial," katanya.

Selain bersama-sama petani mengolah sawah, ia mengungkapkan, pihaknya juga mengawasi distribusi pupuk khususnya yang disubsidi pemerintah, serta mengantisipasi pemalsuan pupuk. Menurutnya, pemalsuan dengan cara mengoplos pupuk tertentu, potensial dilakukan yang dampaknya akan membuat hasil panen petani tidak maksimal.

"Cara tanam, cuaca, serta wilayah tanamnya sama, tapi padi yang dirawat dengan pupuk asli dan yang palsu, pasti akan beda hasilnya. Inilah yang kami antisipasi, karena kasihan petani sudah membeli pupuk tapi hasil panennya sedikit," katanya.

Selain padi, ia mengaku Babinsa juga diwajibkan belajar cara tanam jagung, kedelai serta bahan pangan lainnya dari penyuluh pertanian Pemkab Jembrana. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: