Elpiji 12 Kg Naik, Warga Gorontalo Beralih ke Gas Elpiji Bersubsidi

WE Online, Gorontalo - Warga Provinsi Gorontalo sejak adanya kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) serta dicabutnya subsidi untuk elpiji 12 kg banyak beralih ke elpiji tiga kg.

Nurul Anam salah seorang warga Kota Gorontalo yang berprofesi sebagai pedagang makanan, Rabu, mengatakan saat ini elpiji 12 kg tidak disubsidi lagi sehingga menyebabkan harganya mengalami kenaikkan, sedangkan untuk elpiji tiga masih mendapat subsidi sehingga banyak konsumen yang beralih menggunakannya.

Dia menjelaskan, biasanya pedagang maupun konsumen banyak yang menggunakan elpiji 12 kg untuk memasak kebutuhannya, namun sejak terjadi kenaikkan harga, maka banyak yang beralih ke elpiji tiga kg. Dia mengatakan saat ini harga elpiji tingkat SPBU Rp170.900 dari sebelumnya Rp162.900 sedangkan pada pengecer dijual pada kisaran Rp175.000 hingga Rp180.000.

Sementara untuk elpiji tiga kg harganya tetap yakni Rp18.000 per tabung, sehingga sebagaian besar pedagang makanan serta ibu rumah tangga beralih menggunakan elpiji tiga kg. Zainuri Seno salah seorang pedagang makanan di pasar jajan Kota Gorontalo mengatakan, sejak terjadi kenaikkan harga untuk elpiji 12 kg, seluruh pedagang di area tersebut beralih menggunakan elpiji tiga kg.

Dia menjelaskan, jika menggunakan elpiji tiga kg terjadi selisih sangat besar yakni untuk elpiji 12 kg harganya Rp175.000 per tabung, jika menggunakan elpii tiga kg hanya empat tabung dengan harga Rp72.000, sehingga banyak warga ataupun pedagang makanan yang beralih.

Menurut dia, kenaikkan harga elpiji 12 kg tersebut sangat memberatkan warga, apalagi beredar informasi bahwa harganya akan terus naik, sehingga konsumen banyak beralih menggunakan elpiji tiga kg. "Kami tidak ingin menaikkan harga makanan, sebab konsumen ataupun pelangan tidak akan membeli lagi dan pedagang mengalami kerugian," Kata Zainuri.

Pedagang maupun warga mengharapkan agar pemerintah daerah mengusulkan pada pihak Pertamina untuk menambah stok epliji tiga kg, sebab sejak beberapa pekan terakhir ini terjadi lonjakan permintaan ataupun pengguna. (Ant)