Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tiket Kereta Api Lebaran di Sumut Tidak Laku

Warta Ekonomi -

WE Online, Medan - Pesanan tiket kereta api Lebaran di Sumatera Utara masih minim, namun manajemen PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Divre I menyiapkan strategi untuk antisipasi lonjakan penumpang menjelang hari besar keagamaan tersebut.

"Sejak penjualan dibuka 8 April 2015, tiket kereta api ekonomi belum ada yang memesan, sedangkan untuk eksekutif masih 10 kursi dari total kapasitas tempat duduk tersedia yang sebanyak 6.500 kursi," kata Manager Corporate Communication PT KAI Divre I Sumut, Rapino Situmorang, di Medan, Kamis (17/4/2015).

Ia mengakui, Sumut memang tidak seperti di Jawa yang pengguna kereta apinya sangat banyak. Namun, katanya, jumlah penumpang kereta api di Sumut tiap tahun menujukkan peningkatan khususnya pada hari besar keagamaan dan libur anak sekolah.

"Mengacu pada tren peningkatan pengguna kereta api bahkan hingga penuh pada saat mudik dan arus balik Lebaran, manajemen bersiap-siap mengantisipasi dan menangani lonjakan penumpang itu,"katanya.

Slaah satu strategi adalah dengan menambah gerbong kereta api penumpang dari biasanya yang dioperasikan sebanyak 41 gerbong. Penambahan gerbong, kata dia, akan disesuaikan dengan kondisi jumlah penumpang.

Adapun isi per gerbong untuk kelas eksekutif sebanyak 50 kursi, bisnis 64 dan ekonomi 106 tempat duduk. "Manajemen berharap agar masyarakat sudah memesan tiket keberangkatan dan kepulangan Lebaran agar tidak repot dengan kehabisan tiket dan termasuk harus membayar tarif dengan batas atas,"katanya.

Harga tiket kereta api kelas ekonomi di Sumut sendiri diakui Rapino sudah naik sejak April. Secara persentase, katanya, diakui, kenaikan tarif kereta api itu terkesan tinggi, namun secara besaran relatif rendah. Tarif kereta api Putri Deli (Medan-Tanjung Balai) misalnya naik sebesar Rp10.000 atau dari Rp20.000 menjadi Rp30.000 per tiket. Kemudian tarif Siantar Ekspres Jurusan Medan-Siantar naik Rp5.000 dari Rp20.000 menjadi Rp25.000. Adapun untuk rute Medan-Binjai naik dari Rp8.000 menjadi Rp10.000 dan Medan-Pakam dari Rp10.000 ke Rp13.000.

Kenaikan tiket kelas ekonomi tidak bisa dihindari karena mengacu pada beberapa faktor seperti adanya fluktuasi kenaikan harga BBM dan termasuk perubahan pedoman perhitungan tarif yang sebelumnya menggunakan peraturan menteri (PM) No 28 tahun 2012 menjadi mengacu pada PM No 69 tahun 2014. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: