Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BKPM Diminta Konsisten Perbaiki Iklim Investasi untuk Hadapi MEA

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Pemerintah Indonesia, terutama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) diminta konsisten memperbaiki iklim investasi agar dapat menjadi destinasi investasi terkait pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Desember mendatang.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (17/4/2015), akademisi Fakultas Hukum Universitas Hong Kong dan Penasehat Perdagangan Dunia Professor Julien Chaisse mengatakan konsitensi pemerintah dalam perbaikan iklim investasi akan memberi jaminan kepastian bagi para investor yang berinvestasi di Indonesia.

Chaisse, saat menjadi pembicara dalam ASEAN Comprehensive Investment Agreement (ACIA), mengatakan gelaran seminar itu merupakan sinyal positif kepada para investor bahwa negara-negara ASEAN telah siap menciptakan iklim investasi yang kondusif.

"Sinyal tersebut ada dalam bentuk berbagai macam perlindungan atas investasi, kemudahan dalam berinvestasi, akses pasar, serta ketersediaan informasi dan peluang investasi. Sekarang bagaimana negara ASEAN termasuk Indonesia dapat menjadi destinasi utama investasi yang akan masuk ke ASEAN," katanya.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyelenggarakan ACIA yang merupakan perjanjian investasi yang komprehensif diantara negara-negara anggota ASEAN, telah berlaku secara efektif sejak tanggal 29 Maret 2012. Seminar itu digelar atas kerja sama dengan ASEAN Secretariat, ASEAN-Australia Development Cooperation Program Phase II, World Trade Institute, dan University of Bern.

Pemberlakuan dan implementasi ACIA ini merupakan salah satu langkah penting untuk mewujudkan integrasi ekonomi di kawasan ASEAN, khususnya melalui penciptaan iklim investasi yang lebih kondusif dan terintegrasi.

Pembicara lain yang juga pakar bidang hubungan internasional Professor Michael Ewing-Chow (National University of Singapore), mengatakan dengan ditandatanganinya ACIA oleh para menteri ekonomi ASEAN pada 2009, maka mereka telah menerapkan standar yang tinggi dalam menyusun dan mengimplementasikan perjanjian investasi internasional mengingat ACIA telah mencakup aspek proteksi investasi, liberalisasi investasi, promosi investasi dan fasilitasi investasi.

Sebelumnya, Kepala BKPM Franky Sibarani berharap Indonesia dapat menjadi destinasi investasi di ASEAN sekaligus menjadi basis produksi dari produk yang dipasarkan di kawasan itu. Menurutnya, strategi ini dapat menghindarkan Indonesia sebagai pasar besar (big market) di ASEAN di mana Indonesia memiliki 45 persen populasi di ASEAN.

Franky menambahkan dalam bersaing menarik investasi dengan negara ASEAN lainnya, BKPM mengandalkan kemudahan layanan perizinan di PTSP Pusat yang diluncurkan Presiden Joko Widodo awal 2015.

Berdasarkan data sekretariat ASEAN, jumlah investasi asing langsung yang masuk ke kawasan ASEAN pada 2013 mencapai 122 miliar dolar AS. Dari jumlah tersebut, Singapura memperoleh distribusi paling banyak sebesar 49,6 persen, diikuti Indonesia 15,1 persen, Thailand 10,6 persen, Malaysia 10,0 persen dan Vietnam 7,3 persen. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: