Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wow, Pendapatan Telkom Ditargetkan Rp 100 Triliun

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) pada tahun ini optimis pendapatan (revenue) dapat mencapai Rp 100 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan pendapatan perseroan di tahun 2014 yang sebesar Rp 89,7 triliun.

"Kita targetkan pendapatan tahun ini bisa mencapai Rp 100 triliun," kata Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga, saat ditemui dalam acara paparan publik Telkom, di Jakarta, Jumat (17/4/2015).

Untuk merealisasikan rencananya tersebut perseroan memiliki tiga fokus utama pada tahun ini. Fokus pertama Telkom di tahun 2015 ini adalah Telkomsel “Maintain Double Digit Growth”. Sebagai operator seluler terbesar di Indonesia, Telkomsel menjanjikan pengalaman mobile digital lifestyle terbaik dengan sejumlah program di tahun 2015. Hal ini diwujudkan Telkomsel melalui pengembangan layanan 4G-LTE yang telah di-launching secara komersil pada Desember 2014 lalu.

Hingga saat ini, layanan Telkomsel 4G-LTE telah beroperasi di lima kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya dan Medan. Untuk semester pertama tahun 2015, Telkomsel akan menambah pengoperasian layanan 4G-LTE di Makassar dan Manado melengkapi target tujuh kota yang ditetapkan perusahaan. Fokus kedua Telkom di tahun 2015 adalah Indonesia Digital Network “Drive Digital Business”. Telkom menyadari bahwa untuk menjadi The King of Digital, pembangunan infrastruktur dan penyediaan konektivitas adalah hal yang sangat penting, untuk itu melalui tiga komponen IDN yaitu Id Access, Id Ring dan Id Con, Telkom akan menghadirkan digitalisasi di Indonesia.

Dari sisi Id Access, saat ini Telkom tengah fokus mengembangkan produk terbaru IndiHome, layanan Triple Play yang terdiri dari Internet on Fiber atau High Speed Internet, Phone (Telepon Rumah) dan IPTV (UseeTV Cable). IndiHome menyediakan fitur tambahan seperti IndiHome Telkomsel Mania, IndiHome Global Call, MelOn, IndiHome View dan Trend Micro Security System.

Di tahun 2015, Telkom menargetkan sebanyak 3 juta rumah telah terdaftar dengan layanan IndiHome.Dari sisi infrastruktur broadband (Id Ring), Telkom tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur melalui Indonesia Digital Network.

Hingga saat ini, Telkom telah membangun infrastruktur kabel serat optik sepanjang 76,700 km dari Aceh hingga Papua termasuk Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) yang akan memberikan dampak positif untuk pemerataan akses komunikasi dan informasi broadband, dengan kualitas yang sama di seluruh wilayah Indonesia.Sementara itu, Id Con adalah inisiatif strategis yang berfokus pada penyediaan suatu platform desain, pengembangan dan delivery layanan TIMES yang konvergen kepada pelanggan Telkom Group.

Platform konvergensi layanan ini dibangun di atas fasilitas Data Center Telkom Group yang telah mencapai kategori desain Tier-4 dan didukung oleh Cloud Management Platform untuk memastikan kehandalan dan skalabilitas dari layanan TIMES. Hingga akhir tahun 2014, Telkom Group telah memiliki Data Center seluas 54.800 meter persegi.

Selanjutnya fokus utama ketiga Telkom di tahun 2015 adalah International Expansion “Stretch & Expand International Business”. Pada tahun 2014, Telkom telah melakukan ekspansi bisnis Global dan menargetkan footprint di 10 negara, Telkom telah berhasil menjalankan bisnisnya di Singapura, Hong Kong, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, Taiwan, Macau, USA dan Saudi Arabia. Dalam menjalankan ekspansi bisnis international, Telkom menerapkan MPTN entry strategy, yaitu business follows the Money, business follows the People, business follows the Traffic dan business follows the Network.

Kemudian untuk mendukung bisnis internasional, Telkom melalui entitas anak, Telin, telah bekerjasama dan tergabung dengan perusahaan telekomunikasi global melalui konsorsium SEA-US (South East Asia – United States) dalam membangun jaringan infrastruktur telekomunikasi internasional.

Pembangunan proyek SEA-US ini nantinya akan terhubung dengan proyek SEA-ME-WE 5 (South East Asia – Middle East – West Europe), melalui sistem komunikasi kabel laut "Indonesia Global Gateway (IGG)" yang akan digelar sepanjang Dumai - Menado. Keseluruhan sistem komunikasi kabel laut yang dibangun Telin dalam konsorsium skala global ini akan menjadi perwujudan Indonesia Global Networks (IGN) yang selanjutnya mendorong peran Indonesia sebagai Global Hub telekomunikasi dunia.

Sekedar informasi, laba bersih perseroan pada tahun 2014 tumbuh 3,04 persen menjadi Rp 14,63 triliun dari Rp 14,02 triliun di tahun 2013. Pertumbuhan laba didukung dari pendapatan yang naik 8,1 persen menjadi Rp 89,69 triliun pada 2014 dari periode 2013 sebesar Rp 82,96 triliun. Di pos beban, perseroan mencatatkan kenaikan beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi naik 15,2 persen dari Rp 19,33 triliun pada 2013 menjadi Rp 22,28 triliun.

Selain itu, rugi selisih kurs turun dari Rp 249 miliar pada 2013 menjadi Rp 14 miliar pada 2014. Laba usaha naik tipis 5,49 persen menjadi Rp 29,37 triliun pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 27,84 triliun. Dengan melihat kinerja itu, laba bersih per saham naik menjadi 149,83 pada 2014.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: