Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street Turun Tertekan Kekhawatiran Inflasi dan Yunani

Warta Ekonomi -
 

WE Online, New York - Saham-saham di Wall Street mengalami kerugian besar pada Jumat (Sabtu pagi WIB, 18/4/2015), karena data inflasi yang lebih kuat di Amerika Serikat dan krisis utang Yunani menyebarkan kegelisahan ke seluruh pasar.

Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 279,47 poin, atau 1,54 persen, menjadi berakhir di 17.826,30. Indeks S&P 500 turun 23,81 poin, atau 1,13 persen, ditutup pada 2.081,18. Indeks komposit Nasdaq ditutup merosot 75,98 poin, atau 1,52 persen, menjadi 4.931,81.

Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk Semua Konsumen Perkotaan meningkat 0,2 persen pada Maret disesuaikan secara musiman, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Jumat.

Indeks untuk semua item, tidak termasuk makanan dan energi, naik 0,2 persen pada Maret, peningkatan yang sama seperti pada Januari dan Februari. Inflasi inti pada bulan tersebut naik 1,8 persen tahun ke tahun.

IHK menunjukkan tanda-tanda beberapa inflasi akan mempertahankan Federal Reserve di jalur untuk mulai menaikkan suku bunganya pada tahun ini.

"Tingkat inflasi inti adalah sepersepuluh lebih dekat ke dua persen, sehingga inflasi akan meningkat. The Fed memerlukan inflasi dua persen untuk menghindari kegagalan kebijakan, dan perlu kepastian wajar inflasi dua persen dalam jangka menengah jika akan memperketat kebijakannya. Laporan ini menunjukkan mereka sedikit lebih dekat dengan pengetatan selama pasar kerja tidak melemah," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial, dalam sebuah catatan.

Kekhawatiran juga meningkat atas krisis pendanaan di Yunani ketika fokus pada kunjungan Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis untuk bertemu dengan pejabat IMF. Para analis meragukan bahwa Athena mungkin memiliki beberapa kesulitan untuk melakukan pembayaran hampir satu miliar euro (sekitar 1,1 miliar dolar AS) bulan depan.

Memperlemah sentimen investor, pasar saham luar negeri secara luas menurun pada Jumat. Ekuitas Eropa turun tajam di tengah kekhawatiran Yunani, dengan indeks acuan Jerman DAX di Bursa Efek Frankfurt jatuh 2,58 persen.

Dalam berita perusahaan, General Electric pada Jumat mengumumkan laba operasional kuartal pertama 31 sen per saham, turun 6,0 persen dari kuartal pertama 2014. Sahamnya turun tipis 0,11 persen menjadi 27,25 dolar AS.

Para analis mengatakan hasil keuangan tersebut terutama dirugikan oleh dolar yang kuat dan juga tertekan oleh biaya 16 miliar dolar AS terkait dengan divestasi aset-aset GE Capital.

Saham American Express turun 4,44 persen menjadi 77,32 dolar AS setelah membukukan laporan keuangan yang lebih buruk dari perkiraan pada Jumat.

Penerbit kartu kredit terbesar di dunia itu melaporkan laba bersih kuartalan sebesar 1,5 miliar dolar AS. Hasil kuartal itu terkena dampak negatif yang signifikan dari dolar yang lebih kuat pada operasi internasional. (ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: