Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Enam Hari Lagi ISL Kembali Digelar

Warta Ekonomi -

WE Online, Surabaya-Kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 akan kembali digulirkan pada 25 April meski pemerintah dalam hal ini Kemenpora telah membekukan induk organisasi sepak bola Indonesia atau PSSI itu.

Wakil Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan di Surabaya, Minggu, mengatakan keputusan kembali melanjutkan kompetisi tertinggi di Tanah Air ini berdasarkan hasil keputusan rapat Komite Eksekutif PSSI.

"PSSI membentuk tim yang akan mengurusi kompetisi. ISL akan tetap berjalan pada 25 April sesuai jadwal yang telah ada," katanya usai rapat perdana Komite Eksekutif PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti.

Menurut dia, dalam rapat yang diikuti mayoritas anggota Komite Eksekutif PSSI tersebut juga diputuskan waktu pelaksanaan kompetisi Divisi Utama. Kompetisi satu tingkat dibawah kompetisi ISL akan digulirkan secara resmi pada 26 April.

Demi memaksimalkan perlaksanaan dua kompetisi tersebut, kata dia, pihaknya akan mengumpulkan semua klub peserta kompetisi ILS dan Divisi Utama di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Senin (20/4/2015).

"Disana akan dibahas kelanjutan kompetisi. Makanya semua tim dikumpulkan," kata pria yang sebelumnya menjadi Ketua Komisi Disiplin PSSI itu.

Hinca menambahkan, selain membahas kelanjutkan kompetisi, pihaknya juga akan membahas persiapan timnas untuk menghadapi beberapa kegiatan internasional termasuk SEA Games 2015 di Singapura.

PSSI meski telah sukses menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) dan PSSI mendapatkan pemimpin baru yaitu La Nyalla Mattalitti tetap saja tidak bisa bergerak leluasa setelah Menpora Imam Nahrawi melakukan pembekuan induk organisasi sepak bola Indonesia itu.

Bahkan, pemerintah telah menyiapkan Tim Transisi yang bertugas menggantikan peran PSSI yang telah dibekukan. Tim ini juga akan mengurus masalah kompetisi termasuk ISL dan Divisi Utama hingga melanjutkan program tim nasional.

Langkah yang dilakukan oleh pemerintah itu dinilai tidak tepat oleh PSSI karena terlalu jauh melakukan intervensi. Kondisi ini dinilai akan memicu pemberian sanksi dari federasi sepak bola dunia atau FIFA. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: