Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Profil Singkat Tiga Calon Deputi Gubernur BI (Bagian III)

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Komisi IX DPR RI hari, Senin (20/4/2015) menggelar uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test kepada para calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (DG BI) guna menggantikan Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah yang sebentar lagi mengakhiri masa tugasnya pada Juni 2015.

Sehubungan dengan berakhirnya masa jabatan Halim Alamsyah, Presiden Joko Widodo pada Februari 2015 lalu telah mengajukan tiga nama sebagai calon pengganti Deputi Gubernur BI. Mereka adalah Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI, Hendy Sulistiowati; Direktur Eksekutif Manajemen Strategis dan Tata Kelola; Dody Budi Waluyo; dan Direktur Eksekutif Departemen Surveillance Sistem Keuangan BI, Erwin Riyanto.

Dari ketiga calon itu siapakah yang pantas menggantikan Halim Alamsyah dan menjabat DG BI? sambil menunggu hasil fit and proper test yang rencananya akan diumumkan hari ini juga, Warta Ekonomi akan coba memaparkan profil singkat dari masing-masing calon DG BI 2015-2020. Berikut ulasannya.

3. Hendy Sulistiowati

Hendy Sulistiowati merupakan satu-satunya wanita dalam kandidat calon DG BI. Wanita kelahiran Surabaya, 2 Januari 1959 mengawali kariernya di BI pada tahun 1985 sebagai Asisten Manager Departemen Pengelolaan Devisa. Dia menjabat hanya selang setahun dari kelulusannya di Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai sarjana S1 jurusan studi pembangunan pada tahun 1984.

Pada tahun 1990, Hendy melanjutkan pendidikannya di University of Michigan Ann Arbor US untuk mendalami ilmu ekonomi, dan lulus pada 1991 dengan mengantongi gelar Master of Applied Economic (MAE) lebih cepat empat bulan dari waktu normal program pendidikan tersebut. Selama menjalani pendidikan, Hendy berstatus pegawai tugas yang belajar di Amerika Serikat (AS).

Selama bekerja di BI, Hendy menjalani kariernya di empat departemen, yaitu Departemen Pengelolaan Devisa, Departemen Luar Negeri, Departemen Kebijaan Moneter hingga saat ini menjabat sebagai Direktur Eksekutif Departemen Statistik.

Dalam menjalani kariernya, Hendy berperan penting baik menyusun atau mengimplentasikan regulasi yang berkaitan dengan dunia Internasional. Pada awal kariernya, dia sudah dipercaya untuk menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk penarikan Utang Luar Negeri (ULN), sehingga semua prosedur penarikan ULN dapat dilaksanakan dengan tata kelola yang baik.

Saat krisis 1998, dia juga berperan menyusun prosedur penarikan pinjaman Standby Arrangement dari IMF. Pada periode 2004-2008, pelaporan ULN swasta yang semula dilaporkan offline diubah menjadi online di tangan Hendy, dengan data yang lebih detail dan sanksi yang tegas.

Hingga saat ini, jabatan yang di embannya memiliki peran penting sebagai salah satu indikator keberhasilan BI. Yaitu, memonitor indikator-indikator penting perekonomian, seperti  inflasi, pertumbuhan ekonomi, kredit perbankan, ekspektasi inflasi, properti dan berbagai indikator ekonomi lainnya.

Hendy juga aktif mengikuti berbagai macam pelatihan baik di domestik maupun internasional. Pada 1994, ia mengikuti  pelatihan International Trade Finance oleh Institute of Finance di Jakarta dan Comperative Foreign Exchange Liberalization oleh SEACEN  di Seoul, Korea Selatan.

Pada 2002, Hendy mengikuti kursus International Borrowing and Debt Management oleh International Law Institute di Washington DC dan Balance of Payment and International Investment Position oleh IMF di Singapura. Ia juga mengikuti pelatihan Leadership for Senior Manager oleh Management Centre Europe di London pada 2012.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: