Presiden Ajak Peserta WEF-EA Investasi di Indonesia

WE Online, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak peserta pertemuan World Economic Forum On East Asia (WEF-EA) khususnya dari kalangan pengusaha untuk berinvestasi di Indonesia.

"Setelah semingu bisa lihat peluang di sini, silahkan berinvestasi, jika anda menemui masalah, telpon saya," kata Presiden Jokowi ketika membuka pertemuan WEF-EA ke-24 di Hotel Shangrila Jakarta, Senin (20/4/2015).

Presiden Jokowi menyebutkan saat ini dunia berada dalam transisi fundamental dan kondisi pasar cukup menantang. "Tetapi pasti ada kesempatan, tantangan di depan kita adalah peluang kita," kata Presiden Jokowi dalam Bahasa Inggris.

Presiden kemudian menceritakan pengalamannya saat melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok dan Jepang beberapa waktu lalu. "Saya bertemu pemimpin kedua negara itu dan saya sangat optmistis, kita akan terus tumbuh berkembang," katanya.

Presiden Jokowi juga menceritakan bahwa dirinya setiap bulan pasti turun ke kampung-kampung untuk menggali informasi dari warga. "Masyarakat bercerita ke saya negara kita harus berubah, setiap bulan saya datangi perkampungan dan berkata mari kita berubah dengan transisi global kita harus bangun masyarakat kita," katanya.

Presiden mengatakan 20 tahun lalu Indonesia menghadapi krisis di mana harga komoditas mengalami penurunan tajam, namun peluang maju tetap ada sehingga Indonesia dapat bertahan hingga saat ini.cMenurut dia, kondisi saat ini hampir sama dengan saat itu di mana harga komoditas mengalami penurunan.c"Banyak hal yang menyakitkan warga saya. Namun kita sudah melakukan dan akan bisa melakukan lagi," katanya.

Presiden Jokowi mengajak agar pola belanja masyarakat yang semula untuk kegiatan konsumtif dialihkan untuk kegiatan produktif termasuk investasi.c"Investasi khususnya dalam infrastruktur dan investasi untuk pengembangan sumber daya manusia, ini investasi yang paling berharga abad ini," kata Presiden Jokowi.

World Economic Forum merupakan lembaga internasional yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa-bangsa melalui kerja sama antara pemerintah dan swasta dalam semangat kewarganegaraan global.cForum ini menyatukan para pelaku bisnis, politisi, akademisi dan pemimpin masyarakat lain untuk membentuk agenda dalam ruang lingkup global regional serta industri.

Tergabung sebagai lembaga nirlaba pada tahun 1971 dan berkantor pusat di Jenewa, Swiss. Forum ini independen, tidak memihak dan tidak terikat dengan kepentingan kelompok tertentu. (Ant)