Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penyerapan MBR 120%, BTN Targetkan Rp396,5 Milar Pembiayaan Rumah

Warta Ekonomi -

WE Online, Palembang - Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Palembang menargetkan Rp396,5 miliar untuk pembiayaan rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah pada 2015.

Kepala Bank Tabungan Negara Cabang Palembang Heveanto Bekti Rososaputro di Palembang, Selasa (21/4/2015), mengatakan, alokasi dana pembiayaan rumah subsidi itu meningkat dibandingkan tahun lalu karena keinginan BTN mendukung program pemerintah yang menargetkan pembangunan satu juta unit rumah hingga 2019.

"Di tahun 2014, realisasi pembiayaan rumah subsidi terbilang cemerlang karena penyerapan MBR hingga 120 persen atau mencapai Rp287miliar, karena itu BTN berani menargetkan Rp396,5 miliar pada tahun ini," kata Heveanto.

Ia mengemukakan, pencapaian kredit pembiayaan perumahan menunjukkan tren positif sejak awal tahun meski Sumatera Selatan masih dibayangi pelemahan ekonomi akibat krisis ekonomi global. Hal ini dapat dibuktikan dengan realisasi hingga akhir Februari 2015 yakni menyalurkan pembiayaan rumah subsidi sebesar Rp47miliar, rumah non subsidi Rp18,5 miliar, dan pembiayaan konstruksi Rp9miliar.

Ia pun optimistis tren positif ini akan berlanjut hingga akhir tahun seiring dengan kebijakan pemerintah yang akan memberlakukan aturan baru terkait uang muka dan bunga bagi pembiayaan rumah subsidi bagi MBR. Pada 30 April mendatang, pemerintah berencana menurunkan bunga dari 7,25 persen menjadi 5 persen, uang muka hanya satu persen dari harga rumah tapak (RST) dan rumah susun.

"Program pemerintah ini jelas sangat membantu masyarakat berpenghasilan rendah yang umumnya kesulitan untuk membayar uang muka," kata dia.

Ia mengilustrasikan, jika uang muka hanya satu persen ini dari harga rumah (asumsi harga satu unit rumah tapak Rp140 juta) ini diberlakukan maka calon debitur hanya menydiakan Rp1,4juta. "Ini cukup meringankan karena calon debitur juga harus menyiapkan dana di luar uang muka yakni untuk biaya notaris Rp250.000, biaya appresure atau penilaian bank atas rumah Rp125.000 dan administrasi Rp350.000," kata dia.

Untuk angsuran pun dengan bunga 7,25 persen flat selama 20 tahun, maka calon debitur akan dibebankan angsuran sebesar Rp834.000 per bulan.

Namun jika bunga diturunkan menjadi 5 persen maka angsuran sekitar Rp700.000 per bulan. "Memang untuk penerapan uang muka sebesar satu persen ini diperlukan adanya hitung-hitungan bobot risiko. Pastinya, BTN akan selektif mencari debitur, setidaknya sudah mendepositkan uang sebanyak tiga kali sebesar angsuran," kata dia.

Sementara itu, selain membiayai rumah subsidi bagi MBR, BTN juga menyalurkan kredit untuk kepemilikan rumah non subsidi sebesar Rp215,7miliar serta pembiayaan konstruksi Rp192,7miliar pada 2015. BTN juga masih menunggu rencana pemerintah untuk memberikan bantuan uang muka sebesar Rp4 juta bagi calon pembeli rumah subsidi, serta bunga FLPP hanya 5 persen per tahun flat selama 20 tahun.

"Jika rencana pemerintah ini juga direalisasikan pada tahun ini maka akan semakin mendorong kredit pembiayaan rumah subsidi," ujar dia. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: