Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Faisal Basri Ditantang Guru Besar Unibraw Malang

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Pengamat ekonomi dan guru besar Universitas Brawijaya Ahmad Erani Yustika menilai permasalahan migas di Indonesia sumber masalahnya ada di hulu. Dia menguji Tim Tata Kelola Migas jika persoalan di hulu itu bisa diselesaikan maka kinerja tim yang dipimpin oleh Faisal Basri itu patut dipuji.

"Urusan mafia yang utama itu bukan dihilir, tapi di hulu. Siapa yang berani menjamin data produksi itu 820 ribu barel per hari. Tidak ada data itu yang bisa mengecek dan memverifikasi. Apa betul demikian?" kata Erani dalam sesi diskusi di DPD, Rabu (22/4/2015).

"Operator itu ngomong sekarang under volume. Belum soal cost recovery sekitar Rp 300 triliun, item yang dimasukkan juga tidak masuk akal, barang-barang invisible macam ini tidak berani disentuh, karena akan berhadapan dengan 'tembok besar'. Kalau Tim Tata Kelola berani ambil itu kita angkat topi," tandasnya.

Ia mengatakan Indonesia harus mulai berani menghadapi tekanan asing terkait persoalan migas. "Kalau subsidi itu diberikan argumennya selalu golongan menengah atas yang diuntungkan. Kalau hitung rumah tangga rata-rata konsumsi untuk perumahan energi itu mencapai 20,2 persen dari pendapatan. Rumah tangga itu dipakai untuk perumahan, kalau dipakai data BPS itu melonjak sampai 30 persen. Kalau subsidi BBM dicabut rakyat makin terbebani," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: