Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Farouk Hargai Pelantikan BG, Walau Tetap dengan Catatan untuk Perbaikan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Guru besar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Farouk Muhammad menghargai dan menghormati pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri). Farouk meminta kolaborasi antara Komjen Pol Badrodin Haiti dan Komjen Budi Gunawan dapat melanjutkan proses reformasi di lembaga kepolisian.

"Walaupun sudah melalui proses yang berbelit-belit dan menimbulkan polemic di tengah-tengah public. Pelantikan Budi Gunawan secara prosedural telah melalui penilaian wanjakti, dan masukan dari presiden, oleh karenanya saya mengucapkan selamat. Mari kita hormati keputusan ini, walaupun kedepannya harus ada perbaikan terus menerus terkait hal-hal yang masih menjadi keprihatinan publik," Ungkap Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad dalam keterangan persnya pada hari kamis, (23/4/2015).

Farouk menambahkan, kepada Komjen Budi Gunawan pelantikan ini dapat dijadikan momentum untuk menunjukan kepada publik apa yang di sangkakan tidak benar secara hukum dan tidak terbukti, dengan menunjukan kinerja untuk bersungguh–sungguh mereformasi Polri yang benar-benar anti Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN).

Senator asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini memahami bahwa dalam proses penetapan Komjen Budi Gunawan publik memandang sangat bernuansa politik, namun dirinya menghimbau kepada elit politik hal ini tidak menjadi ‘tagih janji’ dan tidak ada deal-deal politik dalam kehidupan sehari hari terkait berbagai permasalahan politik di kemudian hari. Terutama dalam pemilihan kepada daerah, pemilihan presiden maupun kontestasi politik lainnya. Yang pada akhirnya dapat merusak nilai-nilai luhur profesionalisme Polri.

"Kepada para perwira dan elit polri, saya menghimbau agar insititusi kepolisian jangan sampai dimanfaatkan dan diintervensi oleh kepentingan politik. Agar kemudian tidak menjadi preseden bagi perwira dan anggota polisi lainnya untuk bermain politik pratis. yang dapat merusak professional Polri," tegas Farouk.

Kepada masyarakat mari kita dukung upaya-upaya untuk mewujudkan Polri yang lebih baik dan professional. Tentu saja berbagai pengalaman ini harus menjadi pelajaran berharga bagi polri dalam upaya melanjutkan reformasi polri dari aspek structural. Di sisi lain, kepada para politisi, akademisi, perwira, dan eleman masyarakat mendorong dilanjutkannya reformasi kepolisian dalam rangka mendudukan Polri sesuai dengan peran dan tugasnya dalam kontalasi ketatanegaraan.

Doktor lulusan University of Florida, Amerika Serikat ini menambahkan, Polisi harus membuka diri dalam menerima beragam aspirasi dan pandangan dari masyarakat, oleh karenanya setiap program dan kebijakan lembaga Polri menjadi sangat penting diketahui oleh masyarakat sebagai wujud profesionalisme kepolisian. Polisi yang profesional adalah polisi yang mendasarkan kinerjanya kepada ilmu pengetahuan, sistem hukum yang berlaku, bijak dan beradab sebagai wujud akuntabilitas polisi pada masyarakat yang dilayaninya.

"Polemik yang selama ini berlangsung mengharuskan polisi berbenah dan memperbaiki diri. Dalam hal ini Polri, untuk mampu mereformasi dirinya agar tidak menjadi institusi yang dijauhi oleh masyarakat. Program dan komitmen lembaga kepolisian untuk menjaga jarak dari kepentingan politik, seharusnya mampu di refleksikan dalam berbagai kebijakan yang mempertimbangkan pandangan serta masukan positif dari masyarakat," Saran Farouk.

Komjen Budi Gunawan dilantik siang kemarin (22/4/2015) di Mabes Polri, posisinya sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Kalemdikpol) diisi oleh Irjen Syafrudin yang sebelumnya menjadi kadiv Propam Polri dan pernah menjadi ajudan JK.                          

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Achmad Fauzi
Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: