Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kurs Dolar Bervariasi di Perdagangan Asia

Warta Ekonomi -

WE Online, Tokyo - Kurs dolar bervariasi di Asia pada Kamis (23/4/2015), setelah data perumahan AS yang positif sempat mengangkat greenback di atas 120 yen, sementara pedagang mengawasi pembicaraan panjang tentang dana talangan (bailout) Yunani.

Pada perdagangan sore di Tokyo, unit AS turun menjadi 119,75 yen dari 119,89 yen di New York pada Rabu sore, tetapi masih naik dari 119,54 yen di Tokyo pada Rabu pagi. Pada satu titik pada Kamis pagi dolar sempat naik setinggi 120,10 yen.

Euro melemah menjadi 1,0707 dolar dan 128,40 yen dari 1,0725 dolar dan 128,58 yen di perdagangan AS. Pada Rabu, National Association of Realtors mengatakan penjualan "existing-home" (rumah bekas) di AS berbalik naik pada Maret ke laju tercepat dalam 18 bulan terakhir, menunjuk ke penjualan musim semi yang kuat tahun ini -- dan menghidupkan kembali spekulasi tentang kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Ekspektasi kenaikan suku bunga menggarisbawahi perbedaan kebijakan moneter antara bank sentral AS dan banyak rekan-rekannya di luar negeri, termasuk di zona euro dan Jepang, yang memulai program stimulus. "Dolar mendapat dorongan lebih tinggi dari data perumahan yang menguat," Masato Yanagiya, kepala perdagangan valuta asing dan uang di Sumitomo Mitsui Banking Corp, mengatakan kepada Bloomberg News.

"Bagaimana kemajuan dolar lebih lanjut sangat bergantung tentang situasi Yunani, yang mempertahankan investor dari pengambilan risiko secara penuh".

Euro perlahan-lahan bergerak ke arah yang lebih rendah karena pertempuran Yunani untuk mendapatkan uang tunai guna membayar utangnya, sementara juga terjadi tawar-menawar dengan para kreditor atas reformasi untuk dana talangannya.

Dengan pertemuan para menteri keuangan zona euro di ibukota Latvia, Riga, akhir minggu ini, para analis memperingatkan Athena mungkin hanya beberapa minggu lagi sebelum "default" (gagal bayar) dan mungkin keluar dari zona euro kecuali mencapai kesepakatan untuk membuka pinjaman dana talangan 7,2 miliar euro yang tersisa.

Investor juga menunggu data manufaktur zona euro hari ini. HSBC mengatakan pada Kamis bahwa indeks aktivitas manufaktur Tiongkok jatuh ke terendah 12-bulan pada April. Pound berada di atas batas 1,50 dolar menjelang pemilihan Inggris yang hanya dua minggu lagi, dengan jajak pendapat menemui jalan buntu.

Sterling diperdagangkan di 1,5029 dolar di Tokyo, turun dari 1,5040 dolar di New York, tetapi masih naik dari 1,4931 dolar pada Selasa sore.

Dolar sebagian besar menguat terhadap mata uang Asia-Pasifik. Unit AS menguat menjadi 32,41 baht Thailand dari 32,36 baht pada Rabu, menjadi 44,25 peso Filipina dari 44,21 peso, dan menjadi 12.930,00 rupiah Indonesia dari 12.896,20 rupiah.

Dolar naik tipis menjadi 62,92 rupee India dari 62,77 rupee, menjadi 31,07 dolar Taiwan dari 31,04 dolar Taiwan, dan menjadi 1.080,55 won Korea Selatan dari 1.080,20 won. Tetapi melemah menjadi 1,3456 dolar Singapura dari 1,3475 dolar Singapura.

Dolar Australia merosot ke 77,50 sen AS dari 77,69 sen AS, sedangkan yuan Tiongkok naik tipis menjadi 19,35 yen dari 19,27 yen. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: