Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yusril: Rhoma Harus Ikuti Aturan Kalau Mau Jadi Ketum

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Ketua Umum PBB terpilih Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan meskipun sikapnya terbuka pada Rhoma Irama, jabatan struktural partai berlambang bintang dan bulan sabit itu tidak mungkin diberikan pada mantan calon Ketum itu tanpa aturan main yang berlaku.

Yusril mengatakan pada intinya pihak Partai Bulan Bintang terbuka bagi sang raja dangdut, namun untuk jabatan struktural seperti Majelis Syuro, Ketua, Wakil dan Sekjen PBB harus melalui mekanisme pemilihan secara demokratis.

"Seperti yang anda lihat, Kaban jadi ketua majelis syuro harus dipilih secara demokrasi. Yang pendiri partai saja harus dipilih, bagaimana dia yang baru masuk tiba-tiba ingin jadi Ketum," kata Yusril yang ditemui setelah Muktamar ke-IV PBB di Cisarua, Bogor, Minggu (26/4/2015).

Rhoma Irama diketahui memang mencalonkan diri sebagai Ketum PBB untuk periode 2015-2020, namun sempat terganjal karena Pasal 12 AD/ART PBB tentang Syarat Pimpinan Partai.

Dalam pasal tersebut dituliskan Pimpinan Partai adalah Anggota Kader dan Teras yang memenuhi syarat yang ditentukan oleh internal PBB. Namun setelah rapat DPW digelar, pasal tersebut mendapat revisi bahwa yang bisa jadi pemimpin partai adalah kader, teras dan anggota biasa partai.

Artinya Rhoma Irama yang belakangan diklaim oleh kelompoknya, telah masuk ke PBB sejak Januari 2015 semasa Sekjen Partai dijabat oleh BM Wibowo, memungkinkan untuk maju sebagai calon Ketua Umum partai. Lebih lanjut, Yusril mengatakan bahwa Rhoma memang beberapa kali menemuinya untuk mengutarakan keinginan agar maju sebagai Ketum namun dengan syarat aklamasi.

"Dari awal kan dia pengen jadi ketua umum dengan satu syarat aklamasi. Syaratnya ini yang susah," ujarnya.

Kendati demikian pada saat pemilihan perolehan suara antara Yusril dan Rhoma memiliki perbedaan signifikan. Dengan rincian 386 suara untuk Yusril dan 122 suara untuk Rhoma.

"Sebetulnya kedua nama ini masuk kualifikasi untuk jadi calon Ketum, namun saat akan dilakukan penghitungan suara oleh Muktamirin yang harus dihadiri oleh kandidat, Rhoma tidak datang hingga waktu tambahan lima menit yang diberikan habis sehingga presidium memutuskan Yusril Ketum PBB secara aklamasi," kata Ketua Majelis Syuro PBB MS Kaban.

Sedangkan untuk para pengusung Rhoma dalam Muktamar PBB kali ini, pihak Ketua Umum terpilih Yusril Ihza Mahendra mengatakan hal tersebut kembali pada seleksi alam nantinya. "Kita lihat waktu secara alamiah saja," kata Yusril menutup. (Ant)

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: