Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apersi: Pemerintah Tidak Serius Jalankan Program Satu Juta Rumah?

Warta Ekonomi -

WE Online, Palembang - Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) mempertanyakan kesiapan Pemerintah dalam menjalankan program satu juta rumah dari 2015-2019 karena sementara ini mengalokasikan dana Rp5,1 triliun.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Apersi Edy Ganefo yang dihubungi dari Palembang, Senin (27/4/2015), mengatakan jika Pemerintah ingin membangun satu juta rumah maka setidaknya membutuhkan Rp102 triliun karena alokasi Rp5,1 triliun itu hanya mampu membangun sekitar 40.000 hingga 50.000 rumah subsidi.

"Pada dasarnya Apersi dan asosiasi pengembang lainnya sangat mendukung program pemerintah ini karena pada dasarnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) harus dibantu jika ingin memiliki rumah. Namun, sejauh mana keseriusan pemerintah itu ?," kata pengusaha asal Sumatera Selatan ini.

Ia mengatakan, sementara ini langkah-langkah strategis yang dilakukan pemerintah dalam menunjang program tersebut patut diapresiasi seperti akan memberlakukan aturan baru terkait uang muka dan bunga bagi pembiayaan rumah subsidi bagi MBR.

Pada 30 April mendatang, Pemerintah berencana menurunkan bunga pembiayaan perumahan dari 7,25 persen menjadi 5 persen, uang muka hanya satu persen dari harga rumah tapak (RST) dan rumah susun. "Apersi merespon positif langkah pemerintah ini, tapi juga harus dibarengi dengan dukungan lain seperti regulasi karena untuk saat ini bukan perkara mudah untuk mendapatkan lahan," kata dia.

Edy mengatakan, saat ini pengembang memerlukan payung hukum terkait tabungan lahan/cadangan lahan (land bank) karena menjadi kunci utama pembangunan perumahan. "Banyak lahan yang diberikan pemerintah atau perusahaan di daerah masih bermasalah dan sengketa, sehingga ketika membangun rumah menjadi masalah, bahkan bermasalah di kemudian hari jika perumahan tersebut dipaksakan selesai," ujar dia.

Ia juga meminta pemerintah juga memuluskan rencana memberikan subsidi tambahan uang muka sebesar Rp4 juta bagi calon pembeli rumah subsidi, serta bunga FLPP hanya 5 persen per tahun flat selama 20 tahun. "Saat ini yang dinantikan pengembang yakni langkah nyata pemerintah dalam alokasi dana subsidi perumahan. Jika dana ini kurang, tentunya pengembang akan mengalami kerugian besar," kata dia.

Presiden Joko Widodo dijadwalkan meluncurkan program satu juta rumah dengan meresmikan pengerjaan "groundbreaking" di Ungaran, Semarang pada 29 April 2015.

Sebanyak 103.135 unit rumah siap dibangun di Ungaran yang merupakan bagian dari 331.693 rumah pembangunan tahap pertama. Rumah murah tersebut akan dijual dengan harga Rp115 hingga Rp155 juta yang disesuaikan dengan wilayah dan jenis rumah. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: