Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amalkan Nawacita, Bappenas Galakkan Bangun Indonesia dari Pinggiran

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kementerian PPN/ BAPPENAS hari ini menyelenggarakan kegiatan Rembug Nasional "Membangun Indonesia dari Pinggiran". Kegiatan ini bertujuan merumuskan konstruksi dan indikator pembangunan di wilayah perbatasan, pedalaman, pesisir, pulau-pula kecil dan terluar.

Selain dihadiri Kepala Bappenas atau Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago, Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Marwan Djafar, Rektor UGM Prof Dwikorita Karnawati, Rektor IPB Herry Suhardiyanto, Rektor Universitas Tanjungpura Pontianak Thamrin Usman.

Dalam kesempatan ini, Herry membahas tentang pentingnya pembangunan wilayah pedalaman dari sudut pandang Sumber Daya Alam. Sementara Thamrin Usman membahas pembangunan wilayah pedalaman dari sudut pandang sosial budaya.

"Seluruh penyelanggara, Bappenas mengundang peserta yang terdiri dari gubernur dan bupati dari wilayah perbatasan, pedalaman, pesisir, pulau-pulau kecil dan terluar, utusan dari kementerian atau lembaga negara yang terkait dengan wilayah perbatasan, pedalaman, pesisir, pulau-pulau kecil dan terluar dan lain-lain," kata Andrinof dalam sambutannya digedung Bappenas, Jln Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2015).

"Kegiatan ini secara khusus berorientasi pada perumusan langkah-langkah strategis sekaligus rencana aksi yang tuntas untuk menjadikan Indonesia pinggiran sebagai pusat produksi primer, industri desa pemberi nilai tambah dan destinasi wisata yang bertujuan akhir untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," imbuhnya.

Andrinof menerangkan pembangunan Indonesia dari pinggiran memiliki makna percepatan peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia pinggiran yang ditopang dengan percepatan pembangunan infrastruktur fisik, ekonomi, sosial, dan budaya yang terintegrasi untuk fasilitasi pencapaian tujuan fungsuonal Indonesia pinggiran sebagai wilayah produksi primer, industri desa penghasil nilai tambah, dan destinasi wisata.

"Tapi tetap harus menjujung tinggi nilai-nilai kearifan lokal sebagai kekuatan budidaya dan budaya bangsa yang pluralis," tambahnya.

"Kemberhasilan membangun Indonesia dari pinggiran ditentukan oleh lembaga koordinasi yang sistematis, kuat dan fokus. Oleh karena itu sangat diperlukan pembentukan badan koordinasi terstruktur lintas sektoral dalam menangani percepatan pembangunan Indonesia dari pinggiran sesuai Nawacita," pungkas Andrinof.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: