Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkop Tidak Sangka Koperasi di Kupang Asetnya Capai Miliaran Rupiah

Warta Ekonomi -

WE Online, Kupang - Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengaku tidak menyangka sekaligus bangga ada koperasi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang asetnya mencapai miliaran rupiah dan anggotanya hingga 26.000 orang.

"Saat saya berkunjung antrian layanannya sudah sampai nomor 405, mungkin sore ini sudah sampai 500-an," kata Menteri Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga dalam kunjungan kerjanya ke Kupang, Senin (27/4/2015).
 
Dalam kunjungannya itu, Menteri mendatangi Koperasi Kredit Swasti Sari di Oepoi, Kupang, NTT. Ia menilai koperasi itu merupakan salah satu koperasi yang sangat potensial dikembangkan menjadi salah satu koperasi besar karena kontribusinya yang juga besar dalam menyejahterakan masyarakat di wilayah itu.

"Saya kira ada banyak koperasi lain yang potensinya sama besar dengan koperasi ini. Ini cermin bahwa kalau kita mau belajar soal koperasi belajarlah pada Kupang," katanya.

Menteri Puspayoga juga mendorong koperasi-koperasi berprestasi di daerah termasuk di NTT untuk mengakses dana bergulir agar bisa meningkatkan skala usahanya menjadi semakin besar. Selain dana bergulir melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM yang tingkat suku bunganya hanya 5 persen pertahun, Menteri juga menyarankan koperasi mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Kalau dana bergulir sudah saya turunkan bunganya dari 6 persen menjadi 5 persen, tapi bisa juga melalui KUR yang kami harapkan bisa segera efektif," katanya.

Pada kesempatan itu, Menteri mengapresiasi NTT sebagai provinsi koperasi yang memiliki banyak koperasi sehat dan berprestasi. Kondisi itulah kata Menteri yang menjadi salah satu pertimbangan NTT menjadi tuan rumah hari koperasi nasional 2015 pada 12 Juli mendatang.

Pada kesempatan yang sama Ketua Kopdit Swasti Sari Cornelis Kuma Opun S. Ag. mengatakan perputaran dana alias omzet di koperasinya perhari rata-rata berkisar Rp700 juta hingga Rp1 miliar.

"Kami hanya melayani anggota dengan produk-produk keuangan kami yang beragam mulai dari simpanan bunga harian, simpanan pendidikan, simpanan sukarela berjangka, dan simpanan masa depan. Ada pula simpanan saham, pinjaman, dan dana perlindungan bersama," katanya.

Ia mengaku koperasinya belum berhasil mendapatkan kucuran dana bergulir dari LPDB KUMKM meski telah mengajukan sejak tahun lalu. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: