Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPR: Pertalite Bisa Munculkan Rente Baru

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Wuryanto memperkirakan rencana Pemerintah yang akan memasarkan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite untuk menggantikan premium dapat menimbulkan rente baru.

"BBM jenis premium mengandung oktan 88 atau Ron 88, sedangkan pertalite disebutkan mengandung oktan 90 atau Ron 90. Perubahan dari premium ke pertalite hanya menambah kandungan oktan dua point," kata Bambang Wuryanto di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (27/4/2015).

Menurut Bambang, premium saat ini dipasarkan dengan harga eceran Rp7.400 per liter dan jika pertalite nantinya dipasarkan dengan harga Rp8.200 per liter, maka ada kenaikan harga BBM. Padahal, kata dia, antara premium dan pertalite, angka oktannya hanya terpaut dua point, sehingga tidak berbeda signifikan.

"Sebagai anggota Dewan saya mengingatkan agar Pemerintah berhati-hati. Jangan tergesa-gesa mengganti produk BBM yang sudah terdistribusi secara stabil selama puluhan tahun," katanya.

Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ini memperkirakan, jika Pemerintah tidak mempersiapkannya secara matang dan terencana baik, maka distribusi pertalite akan mengalami kekacauan dan berdampak luas.

Salah satu persiapannya, Pemerintah harus mengganti tanki premium menjadi tangki pertalite di seluruh SPBU di seluruh Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Bambang menjelaskan, kebutuhan premium nasional sekitar 15 juta barel per bulan. Menurut dia, kebutuhan premium itu hanya dapat dipenuhi oleh kilang minyak di Indonesia sekitar lima juta barel per bulan, sehingga Pemerintah masih harus mengimpor sekitar 10 juta barel per bulan.

"Biaya impor dan distribusinya sekitar 66 miliar dolar AS atau setara Rp88 triliun. Ini bukan dana yang kecil," katanya.

Bambang menjelaskan, pemain importir di sektor migas sangat terbatas, karena untuk bermain di sektor tersebut diperlukan pengetahuan khusus. Menurut dia, kalau Pemerintah berencana mengganti premium menjadi pertalite, maka patut dicurigai akan memunculkan pemain rente baru.

"Pemain di sektor migas itu terbatas tapi tidak terendus oleh publik," katanya.

Bambang menegaskan, agar Pemerintah tidak menaikkan harga BBM untuk masyarakat dalam waktu dekat, karena akan berdampak luas. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: