Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luhut: Industri Sawit Nasional Harus Terus Berkembang

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, industri sawit nasional harus dilindungi oleh pemerintah, karena industri tersebut menjadi salah satu kunci kemandirian ekonomi.

"Industri sawit nasional harus berkembang dan harus menjadi lebih baik lagi. Ini menjadi tugas pemerintah," katanya dalam sambutan pada pengukuhan pengurus, dewan pengawas, dan dewan pembina Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) di Jakarta, Selasa (28/4/2015).

Menurut Luhut, kelapa sawit harus menjadi komoditas unggulan strategis mengingat andil yang besar bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu ia mengaku sejak menjabat Menteri Perdagangan di era Pemerintahan Gus Dur terus mendorong perkembangan kelapa sawit dan industri sawit nasional.

"Kalau ada kementerian yang menghambat perkembangan industri sawit nasional, kita 'buldoser' saja," tegasnya.

Ia lebih lanjut minta pengurus GAPKI agar tidak ragu berkoordinasi dengan pemerintah' khususnya dengan kementerian terkait agar industri sawit terus berkembang dan kesejahteraan petani kelapa sawit terus meningkat.

Sebelumnya Ketua Umum GAPKI yang baru, Joko Supriyono yang juga Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk mengemukakan, salah satu program kerja GAPKI periode 2015-2018 adalah memperkuat kerja sama dengan pemerintah, apalagi Presiden Jokowi mematok target peningkatan ekspor 300 persen hingga tahun 2019.

Menurut Joko, produksi minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya pada akhir 2014 mencapai 31,5 juta ton dan tetap mengukuhkan posisi Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia.

Sementara itu, lanjutnya, jumlah tenaga kerja, petani, serta pihak lain dalam mata rantai industri kelapa sawit mencapai lebih dari lima juta orang, sedangkan sumbangan devisa ekspor produk minyak sawit mentah dan turunannya pada periode yang sama mencapai sekitar 21 miliar dolar AS. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: