Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fahri Hamzah Kritik Keras PBB

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengkritik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dinilainya terlalu mencampuri kedaulatan penegakan hukum di Indonesia. Menurut Fahri, PBB hanya bersikap keras terhadap pelaksanaan eksekusi hukuman mati terhadap terpidana mati narkoba di Indonesia, tetapi ketika warga Indonesia banyak yang dihukum mati di Arab Saudi, PBB justru "mencari aman".

"PBB terapkan standar ganda karena mereka diam terkait nyawa warga negara Indonesia, namun ketika menyangkut nyawa mereka sepertinya mahal betul," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/4/2015).

Dia menyebut banyak WNI dihukum mati di negara kuat seperti Arab Saudi, namun negara-negara barat yang banyak tergabung di PBB takut mengadvokasi. Selain itu, PBB juga hanya diam ketika melihat ribuan politisi, wartawan dan aktivis politik Mesir dihukum mati karena hanya perbedaan pendapat.

"Mana perlindungan dan sikap politik PBB? Karena mereka diam ketika menyangkut kepentingannya sendiri," tandasnya.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Ban Ki-moon mendesak pemerintah Indonesia, dalam hal ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi, untuk menghentikan hukuman mati. Desakan dari Ban Ki-moon itu disampaikan oleh Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dan, menurut dia, Ban sudah berbicara dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi soal hal itu.

Kejaksaan Agung pada tahap pertama eksekusi mati telah mengeksekusi mati enam terpidana pada 18 Januari 2015. Keenam orang tersebut, yakni Marco Archer Cardoso Moreira (WN Brasil), Rani Andriani alias Melisa Aprilia (WNI), Tran Thi Bich Hanh (WN Vietnam), Namaona Denis (WN Malawi), Daniel Enemuo alias Diarrassouba Mamadou (WN Nigeria), dan Ang Kiem Soei alias Kim Ho alias Ance Tahir alias Tommi Wijaya (WN Belanda).

Pada eksekusi tahap kedua akan mengeksekusi mati sembilan orang dalam waktu dekat, yaitu Mary Jane Fiesta Veloso (WN Filipina), Myuran Sukumaran (WN Australia), Andrew Chan (WN Australia), Martin Anderson (WN Ghana), Raheem Agbaje (WN Nigeria), Zainal Abidin (WN Indonesia), Rodrigo Gularte (WN Brasil), Sylvester Obiekwe Nwolise (WN Nigeria), dan Okwudili Oyatanze (WN Nigeria).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: