Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Legislator: Bulog Jangan Dibubarkan, Tapi Diperbaiki

Warta Ekonomi -

WE Online, Lombok Tengah - Anggota DPR RI Azam Azman Natawijaya mengaku tidak setuju dengan wacana pembubaran Perum Bulog, mengingat lembaga itu merupakan penyangga sekaligus penjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan nasional.

"Jangan dibubarkan. Tetapi diperbaiki tepatnya. Jangan karena ada tikus lalu kemudian tidak bisa membuat produk bagus, terus dibubarkan," kata Azam Azman saat kunjungan kerja Komisi VI DPR RI di Lombok Tengah, Rabu (29/4/2015).

Menurut dia, jika Perum Bulog dibubarkan maka tidak ada lagi penyangga stabilisasi harga. Alhasil, harga beras makin tidak terkendali. Terlebih lagi, banyak masalah yang masih memerlukan peran Bulog.

Dia menyarankan, lebih baik, pemerintah mendorong agar Bulog bisa memperbaiki kinerjanya. Karena, selama ini banyak keluhan dari masyarakat tentang beras yang disalurkan Bulog dalam keadaan busuk. Terutama, beras untuk masyarakat miskin (Raskin).

"Sejak 2004 saya berada di DPR sampai sekarang selalu ada keluhan masyarakat di Indonesia ada beras busuk yang diberikan kepada rakyat. Contohnya Raskin. Ini mestinya diperbaiki," katanya.

Selama ini, dia menilai, penyebab busuknya beras tersebut, lantaran pola pengendalian dan pengawasan yang ketat dari Bulog tidak pernah ada. Terutama, dalam pembelian beras. Sebab, Bulog membeli gabah dan penggilingnya pada orang yang sama. Tak ayal, beras yang diterima seperti itu-itu saja.

"Ini membeli pada si A gilingnya juga kepada si A. Apa betul beras yang dibeli dari A itu bagus. Atau memang gabah yang dibeli itu jelek," tanyanya.

Karena itu, dia berharap kepada Perum Bulog untuk melakukan pengendalian, pengawasan dan kontrol saat pembelian gabah hingga ke tempat penyimpanan sampai disalurkan kembali kepada masyarakat. "Harus ada control. Dibelinya sesuai dengan kualitas yang kita bayar. Harus ada pengawas dan dipastikan, benar yang dibeli dan dikirim itu barang bagus. Karenanya, harus ada yang mengikuti. Jangan dilepas begitu saja," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: