WE Online, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai pembiayaan dari industri jasa keuangan khususnya industri perbankan untuk sektor kelautan dan perikanan/ maritim masih sangat minim.
Padahal potensi pertumbuhan sektor maritim masih sangat besar mengingat porsi sektor maritim masih berkontribusi 3,29% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Irwan Lubis mengatakan, hingga Desember 2014 porsi pembiayaan perbankan di sektor kelautan dan perikanan baru Rp 17,9 triliun.
"Baru sebesar 0,49% dari total pembiayaan perbankan nasional akhir tahun lalu yang sebesar Rp 3.674,30 triliun," kata Irwan saat ditemui di kantor OJK, Jakarta, Senin (4/5/2015).
Irwan menuturkan, potensi kelautan dan perikanan Indonesia masih sangat besar karena Indonesia merupakan negara maritim terbesar di dunia.
"Kita melihat sektor maritim secara makro belom digarap maksimal padahal potensinya bisa di atas 100 triliun jadi pembiayaan (sektor perbankan) terlalu kecil," tukasnya.
Asal tahu saja luas tiga per empat wilayah Indonesia merupakan wilayah lautan. Menurut rilis yang disampaikan OJK luas daratan dan lautan Indonesia masing-masing sebesar 1,9 juta km persegi dan 5,8 juta km persegi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
