Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inflasi April 2015 Sesuai Perkiraan BI

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan bahwa laju inflasi pada April 2015 sebesar 0,36 persen (mtm). Adapun dari 82 kota IHK (Indeks Harga Konsumen), 72 kota mengalami inflasi dan 10 kota deflasi.

Menurut Bank Indonesia, Inflasi yang secara tahunan sebesar 6,79% (yoy) itu masih sesuai dengan perkiraannya. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, Inflasi di bulan April, terutama bersumber dari kenaikan kelompok barang dan jasa yang harganya diatur Pemerintah (administered prices). Sementara itu tekanan inflasi yang bersumber dari kelompok inti dan bahan makanan bergejolak (volatile food) relatif masih terjaga.

"Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia menilai pencapaian inflasi tersebut, masih sejalan dengan sasaran inflasi 4,0±1% pada 2015," kata Tirta di Jakarta, Senin (4/5/2015).

Lebih jauh dia menjelaskan, Inflasi administered prices secara bulanan tercatat sebesar 1,88% (mtm), meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,83% (mtm). Peningkatan inflasi administered prices bulanan ini, kata Tirta terutama didorong oleh kenaikan harga bensin premium dan bensin solar di akhir bulan Maret 2015, tarif angkutan dalam kota, serta bahan bakar rumah tangga. Sementara secara tahunan, inflasi administered prices tercatat sebesar 13,26% (yoy).

"Sementara itu, kelompok volatile food secara bulanan masih mencatat deflasi sebesar 0,91% (mtm), lebih besar dari deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,83% (mtm).Deflasi bulanan tersebut terjadi sejalan dengan masuknya masa panen," jelasnya.

Dia menuturkan, penyumbang terbesar deflasi adalah beras dan aneka cabai, sebagaimana tercatat di sejumlah daerah seperti di Jawa, Bali, Sumatera dan Sulawesi. Sementara secara tahunan, inflasi volatile food tercatat sebesar 6,25% (yoy).

Kemudian untuk perkembangan inflasi inti masih terjaga, yakni secara bulanan mencapai 0,24% (mtm) atau secara tahunan 5,04% (yoy).

"Perkembangan inflasi inti tersebut bahkan sedikit mengalami perlambatan sejak awal tahun, seiring dengan permintaan domestik yang masih moderat dan ekspektasi inflasi yang terkendali," pungkasnya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: