Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Susi Ingin Jembatani dan Perjuangkan Fiskal untuk Pengusaha

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bertekad memperjuangkan fiskal dan insentif yang dibutuhkan pengusaha sektor kelautan dan perikanan agar dapat mengembangkan bisnisnya serta meningkatkan daya saing.

"Kami ingin menjembatani dan memperjuangkan fiskal yang memberatkan pengusaha," kata Susi Pudjiastuti di Jakarta, Senin (4/5/2015).

Menurut dia, pihaknya telah menginstruksikan Dirjen Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama-sama dengan pengusaha untuk mendatangi Kementerian Keuangan dan Kementerian Perdagangan guna mengurangi sejumlah beban biaya fiskal.

Selain itu, ia juga menyoroti sukarnya mendapatkan insentif yang menguntungkan terkait dengan perusahaan yang telah menjalankan komitmen, misalnya, dalam melestarikan pembangunan berkelanjutan. Untuk itu, Menteri Susi mengatakan bahwa untuk ke depannya, pihaknya bakal berkomitmen untuk mengusahakan adanya insentif bagi mereka yang menjalankan usaha perikanan berkelanjutan.

Sebelumnya, Gubernur Maluku Said Assagaff menyatakan kebijakan fiskal Pemerintah Pusat menjadi instrumen penting dalam pembangunan perekonomian daerah. "Kebijakan pembangunan 2015 diarahkan pada upaya meningkatkan daya saing dan peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah," kata Gubernur Said pada pembukaan Seminar Kajian Fiskal, di Ambon, Kamis (9/4).

Ia mengatakan, perkembangan industri berbasis komoditas unggulan daerah antara lain meliputi sektor kelautan dan perikanan, pariwisata bahari, perkebunan, pertambangan migas serta inovasi dan teknologi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani di Jakarta, Rabu (8/4), mengemukakan untuk mendukung ruang fiskal yang memadai pada 2016, Askolani mengatakan, pemerintah akan terus menggenjot penerimaan perpajakan dan penerimaan nonpajak pada 2015.

Upaya tersebut antara lain optimalisasi penerimaan pajak untuk mencapai target 2015 sebesar Rp1.294 triliun, dengan rasio pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 15 persen. Ia menuturkan, dengan proyeksi tercapainya target pendapatan 2015 dan efesiensi belanja fiskal pada 2016, pemerintah juga akan menekan defisit APBN dari level 1,9 persen pada 2015. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: