Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Diminta Perkuat Kerja Sama Selatan-Selatan

Warta Ekonomi -

WE Online, Yogyakarta - Indonesia harus berperan dalam penguatan kerja sama Selatan-Selatan pascaperingatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika, kata pengamat hubungan internasional Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Irawan Jati.

"Hal itu semakin relevan jika dikaitkan dengan proyeksi yang menyatakan bahwa Indonesia diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi baru dunia pada 2030," katanya di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Senin (4/5/2015).

Menurut dia, peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) dapat dipandang sebagai langkah baru untuk semakin membangun dan mengintensifkan kerja sama Selatan-Selatan yang selama ini kurang mendapat perhatian dari para penggagasnya.

"Dalam peringatan 60 tahun KAA, New Asian-African Strategic Partnership (NAASP) menjadi salah satu dokumen yang disepakati para peserta di mana di dalamnya terdapat pesan untuk mengintensifkan kerja sama di antara negara Asia dan Afrika yang notabene berada di kawasan bumi bagian selatan," katanya.

Ia mengatakan kerja sama Selatan-Selatan adalah hubungan kerja sama yang merujuk pada negara-negara berkembang yang sebagian besar berada di belahan bumi bagian selatan. Hal itu sebagai bentuk perimbangan dari kerja sama Utara-Utara yang terjalin di antara negara-negara maju yang pada umumnya terletak di belahan bumi bagian utara.

"Selama ini kerja sama Selatan-Selatan perkembangannya cenderung lambat dan sesama negara berkembang justru terkesan berjalan sendiri-sendiri. Kita juga tidak menutup fakta bahwa tidak sedikit negara selatan yang masih tergantung pada bantuan dari negara kaya dan lembaga donor internasional seperti IMF," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, penguatan kerja sama Selatan-Selatan perlu untuk terus didorong oleh negara-negara kunci peserta KAA termasuk Indonesia agar mereka dapat membangun hubungan yang membuatnya mandiri.

"Dampak positif penyelenggaraan KAA adalah negara-negara peserta KAA mulai memperhatikan kembali untuk menggarap peluang kerja sama tersebut," katanya.

Menurut dia, Indonesia jangan sampai tertinggal untuk mengambil inisiatif karena negara di kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia dan Thailand ternyata sudah lebih dulu menggarap kerja sama dengan negara-negara Afrika.

Indonesia, kata dia, dapat mengadopsi model kerja sama trilateral. Kerja sama model ini melibatkan dua negara dan satu lembaga atau institusi internasional seperti UNESCO dan UNDP.

"Indonesia dapat berkoordinasi dengan lembaga internasional untuk menyalurkan bantuan atau kerja sama dengan negara Afrika," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: