Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPJS Kupang Terus Gencar Sosialisasi untuk Penuhi Target

Warta Ekonomi -

WE Online, Kupang - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) optimistis, bahwa pada 2019 seluruh masyarakat daerah itu sudah tercover sebagai peserta jaminan kesehatan nasional (JKN).

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kupang, NTT Fransiskus Pareira kepada Antara, di Kupang, Rabu (6/5/2015), mengatakan pihaknya terus mendorong jumlah kepesertaan mandiri di daerah itu agar tercover menjadi peserta jaminan kesehatan. "Hingga awal Mei 2015 jumlah kepesertaan mandiri jaminan kesehatan di NTT mencapai 61.700 orang. Jumlah itu terdiri dari pekerja bukan penerima upah 34.550 orang dan bukan pekerja 27. 200 orang," katanya.

Ia menjelaskan dari jumlah yang ada itu, belum mencapai target yang diharapkan sebab baru mencapai 15,20 persen dari jumlah 346.000 kepesertaan pribadi atau mandiri jaminan kesehatan di NTT.

Oleh karena itu, untuk mencapai target maka, BPJS Kesehatan akan terus mengencarkan sosialisasi dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan lembaga non pemerintah, karena jaminan kesehatan ini membawa manfaat bagi masyarakat.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya masih mengalami tunggakan yang cukup besar, sebab melalui kepesertaan mandiri pihaknya baru bisa menghimpun dana sebesar Rp2,7 miliar dari target Rp 5 miliar. "Seharusnya jika tidak mengalami tunggakan, nantinya dana tersebut akan memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada semua perserta JKN," tambahnya.

Sebelumnya ia juga mengatakan, sampai saat ini sudah ada sekitar 3,3 juta dari 5,5 juta penduduk NTT yang memiiki Kartu Indonesia Sehat (KIS) di bawah pengendalian BPJS Kesehatan Cabang Kupang.

"Dari total tersebut sekitar 2,6 juta pendudukan merupakan peserta program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang segera beralih ke program Jaminan Kesehatan Nasional yang dibuktikan dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS)," kata Fransiskus.

Dia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergabung menjadi peserta BPJS Kesehatan, karena BPJS menggunakan sistem gotong-royong yang dapat membantu orang lain yang tidak mampu secara finansial ketika berobat ke rumah sakit.

Terkait masih banyaknya keluhan masyarakat soal kekurangan-kekurangan dari BPJS sendiri, ia mengatakan, semua usul saran serta kritikan dari masyarakat menjadi bagian dari proses pembelajaran untuk bisa memperbaiki kualitas dari program tersebut.

"Program ini masih berjalan sehingga, masih banyak perbaikan, kita harapkan tahun depan sudah bisa berjalan dengan sempurna," ujarnya. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: