Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perlambatan Ekonomi Berdampak pada Pasar Modal

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai lesunya pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2015 yang hanya 4,7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,2%, berdampak pada kinerja sektor keuangan khususnya industri pasar modal.

Hal itu dikatakan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida saat konferensi pers tentang Peluncuran Logo dan Tagline serta Roadmap Pasar Modal Syariah di Jakarta, Selasa (5/5/2015).

"Pasar modal secara umum itu tidak lepas dari kondisi ekonomi dan lain-lain," kata Nurhaida kepada awak media di Jakarta.

Dia menjelaskan, melambatnya ekonomi pada triwulan I 2015 ini tidak sesuai dengan harapan para investor, sehingga mereka melakukan penyesuaian terhadap portofolio investasinya.

"Kita melihat pertumbuhan indeks hargabsaham gabungan (IHSG) hampir 13 persen beberapa waktu yang lalu, tetapi minggu lalu terjadi penurunan indeks secara signifikan. Ini tidak terlepas dari ekspektasi investor yang tidak sesuai harapannya, ini yang menyebabkan terjadinya koreksi," jelas Nurhaida.

Namun, Nurhaida menilai, penurunan tersebut bersifat sementara. "Tidak perlu disikapi dengan panik, ini (saham) kan investasi jangka panjang," ujarnya. Oleh karena itu, dia meminta, penurunan jangka pendek jangan dijadikan patokan jangka panjang. Ia tidak menampik kalau indeks saham merupakan indikator kondisi perekonomian suatu negara.

Ke depan, regulator akan terus menjaga laju pertumbuhan pasar modal dengan memberikan beberapa fasilitas pendukung.

"Target OJK ialah bagaimana kita memberikan fasiltas agar pertumbuhan ini bisa berjalan dengan baik dan direalisasikan. Seperti aturan-aturan yang mendorong pertumbuhan. Contohnya penerbitan aturan reksa dana syariah, itu kita targetkan selesai tahun ini," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, saat pembukaan perdagangan saham tadi pagi, IHSG melemah 30,18 poin (0,58 persen) ke level 5.130,12. Indeks saham LQ45 merosot 0,77 persen ke level 885,83. Indeks saham acuan pun kompak merah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: