Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkeu: Investasi Pemerintah Lewat Belanja Didorong untuk Naikkan Pertumbuhan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku optimistis belanja pemerintah akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi 2015, meskipun belum memberikan pengaruh yang signifikan hingga triwulan I. "Pokoknya akan lebih baik. Investasi pemerintah lewat belanja itu didorong," katanya, saat ditemui di Jakarta, Rabu (6/5/2015).

Bambang menjelaskan belanja pemerintah akan memberikan sumbangan cukup besar pada perekonomian, terutama setelah proses pengadaan barang dan jasa untuk belanja modal pada proyek infrastruktur, selesai pada Mei. Terkait dengan rendahnya angka pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2015 sebesar 4,71 persen, Bambang mengatakan hal tersebut sudah sesuai perkiraan, karena perekonomian nasional saat ini kondisinya sedang melambat.

"Ekspekstasi (pertumbuhan ekonomi) memang dibawah lima persen. Sebenarnya (perkiraan awalnya) itu 4,8 persen," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menilai realisasi proyek infrastruktur yang dananya akan cair pada Mei ini diperkirakan mampu memperbaiki pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal berikutnya. "Kalau infrastruktur yang dibangun sekarang tentunya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi berikutnya, akan mempengaruhi PMTB (pembentukan modal tetap bruto) dari sisi pengeluaran," ujarnya di Jakarta, Selasa (5/5).

Selain itu, lanjut Suryamin, dari sisi produksi realisasi proyek infrastruktur juga akan mampu mendorong berbagai sektor, khususnya sektor transportasi, menjadi lebih lancar, misalnya, dalam distribusi barang. "Tentu harapannya pembangunan infrastruktur sesuai jadwal, pemerintah juga sudah berkomitmen akan akan segera melakukan 'groundbreaking' (mulainya pembangunan) proyek di beberapa wilayah," tuturnya.

Sementara, Bank Indonesia ikut memprediksi pertumbuhan ekonomi mulai kembali meningkat pada triwulan II-2015, yang didukung oleh stimulus berupa realisasi belanja pemerintah yang bisa mendukung sektor investasi. "Pengeluaran pemerintah diprakirakan meningkat mulai triwulan II 2015 dan seterusnya sehingga menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi," ucap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara.

Namun, masih ada risiko bahwa pertumbuhan ekonomi mengarah ke batas bawah kisaran 5,4-5,8 persen yang dipengaruhi seberapa besar dan cepat realisasi proyek infrastruktur serta konsumsi yang kuat dan ekspor yang secara gradual membaik.

Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2015 hanya tercatat 4,71 persen (yoy), atau menurun dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,02 persen (yoy).

Pelemahan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2015 didorong oleh melemahnya kinerja beberapa komponen permintaan domestik seperti konsumsi lembaga nonprofit, konsumsi pemerintah dan investasi pada sektor bangunan. Pelemahan pada konsumsi pemerintah terjadi akibat belum optimalnya penyerapan belanja, terutama terkait dengan APBN-P 2015 yang baru disahkan dan belum terealisirnya belanja pada sepuluh kementerian dan lembaga yang baru. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: